Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di sela pertemuan kabinet mingguan di Lembah Jordan, di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 15 September 2019. (Foto: AFP)
Tel Aviv, Jurnas.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membatalkan rencana kunjungannya ke Majelis Umum Perserikan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York di tengah kebuntuan politik.
Keputusan itu diumumkan pada Rabu (18/9) setelah Partai Likud sayap kanan Netanyahu dan partai Biru dan Putih dari mantan kepala militer, Benny Gantz gagal mengantongi kursi lebih banyak untuk mengamankan parlemen.
Dari 92 persen suara dihitung, Partai Likud dan Partai Biru dan Putih masing-masing mendapatkan 31 dan 32 kursi parlemen.
Kedua pihak mengatakan sudah memulai negosiasi untuk membentuk koalisi sembari menunggu hasil resmi.
Untuk koalisi yang mengatur 61 legislator, masing-masing pihak harus membentuk koalisi dengan partai lain, termasuk partai sayap kanan dari mantan menteri urusan militer Avigdor Lieberman, Yisrael Beiteinu, yang, menurut hasil awal, memiliki sembilan kursi di majelis.
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Israel bahwa dua pemilihan telah diadakan pada tahun yang sama, setelah Netanyahu gagal membentuk pemerintahan setelah pemilihan pada 9 April.
Netanyahu, sekutu dekat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, diperkirakan akan berpidato pada Majelis Umum pada 26 September sebagai pembicara ke-12, hanya tiga slot setelah Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas.
Menurut media Israel, Menteri Luar Negeri Israel, Katz akan mewakili Netanyahu dalam acara Majelis Umum PBB Yang tinggal menghitung hari tersebut.
Selama dekade terakhir, Netanyahu telah membuat sembilan pidato pada pertemuan tahunan PBB, kebanyakan berfokus pada Iran, termasuk pada 2012.
Saat itu Netanyahu menuding Iran berada di belakang aksi bom yang menghancurkan sebuah bus yang dipenuhi wisatawan Israel di bandara Burgas, Bulgaria, Rabu (18/7) waktu setempat
TAGS : Majelis PBB Benjamin Netanyahu Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin