Terapkan “Jarwo,” Badung Klaim Mampu Tingkatkan Produksi Padi

Sawah di Canggu, Kuta Utara. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, menerapkan sistem tanam Jajar legowo (Jarwo). Sistem ini salah satu sistem tanam padi dengan tujuan meningkatkan hasil produksi pertanian, khususnya padi.

Bahkan, pihaknya mengklaim sistem ini mampu meningkatkan produksi pertanian. Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Wayan Wijana saat dikonfirmasi Rabu (2/6) mengatakan sistem Jarwo juga meningkatkan jumlah populasi tanaman dan merekayasa jarak tanam. “Dengan Jarwo terjadi peningkatan jumlah tanam sekitar 20 persen dan peningkatan produksi sebesar 10 persen dibandingkan dengan sistem tanam biasa,” ungkapnya.

Menurutnya, keunggulan sistem Jarwo adalah populasi tanam bertambah banyak. Selain itu, seluruh barisan mendapatkan sinar matahari secara optimal. “Sirkulasi udara berjalan baik, memudahkan dalam pemeliharaan dan pemupukan serta pengendalian hama dan produksi meningkat,” katanya.

Dikatakan, sistem Jarwo telah diterapkan di lahan Subak Delod Sema, Kelurahan Sading, Kuta Utara. Sistem ini merupakan cara tanam padi sawah dengan pola beberapa barisan tanaman yang diselingi satu barisan kosong.

Beberapa subak juga pernah menerapkan, namun petani kurang tertarik lantaran mengubah cara menanam. “Petani menganggap teknik baru sulit. Karena itu kami bekerjasama dengan Balai Pengembangan Teknologi Pertanian (BPTP) Bali mencoba mengembangkan sistim Jarwo di Subak Dlodsema Sading untuk melatih petani menerapkan sistim tanam ini,” terangnya.

Selain meningkatkan produksi, sistem tanam padi Jarwo juga mempermudah proses pengendalian hama penyakit serta penyiangan gula dan tidak mengurangi hasil produksi karena lorong pada sistem ini mengurangi tempat tumbuh padi.

Sebelumnya, Wakil Bupati Badung Suiasa mengatakan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian sangat tepat dibutuhkan oleh pertanian karena balai tersebut melakukan penelitian terhadap apa yang akan dibutuhkan serta persoalan yang akan muncul di masa yang akan datang dihadapi oleh para petani.
“Kami ingin hadir di tengah-tengah para petani guna melakukan penanam bibit padi di Subak Delod Sema Sading dengan menggunakan teknologi modern yang bernama Transplanter,” ucapnya. (Parwata/balipost)

Credit: Source link