JawaPos.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan optimismenya akan turunnya harga minyak goreng di lapangan. Hal ini di karenakan kebijakan domestic market obligation (DMO) terhimpun sampai 573.890 ton.
Terkait hal itu, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri juga menyampaikan optimismenya terkait penurunan harga minyak goreng di pasar. Namun, perlu ada keseriusan dari berbagai pihak dalam menjalankan hal tersebut.
“Kalau kita sama-sama serius menyelesaikan persoalan ini, kita sih optimis-optimis aja, kita berharap,” jelas Mansuri kepada JawaPos.com, Kamis (10/3).
Menurutnya, persoalan yang harus diselesaikan saat ini adalah pada rantai distribusi. Ia merekomendasikan kepada pemerintah untuk lebih baik tidak mensuplai minyak goreng operasi pasar lewat distributor atau agen, tapi langsung ke pedagang pasar.
“Barang ada tapi terbatas. Nah itu yang sedang kami dorong, maka itu distribusi perlu dipermudah, kalau barang ada tapi stok terbatas kan percuma,” jelas Mansuri.
Sementara itu, dirinya juga menegaskan bahwa pedagang di pasar itu tidak mempermainkan harga minyak goreng. Adapun, harga yang masih di atas harga eceran tertinggi (HET) karena barang yang dibeli itu memang tinggi.
“Kalau memang barang ada, tidak ada alasan Kemendag atau kita merasa kesulitan, tapi kalau barang tidak ada, apa boleh buat,” tutupnya.
Credit: Source link