Termasuk Sektor Terdampak Covid-19, Bank Mandiri Salurkan Dana PEN Rp44,88 T – KRJOGJA

Jakarta – Guna mempercepat pergerakan ekonomi nasional membutuhkan komitmen yang kuat. Salah satunya adalah komitmen dalam mendukung bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tetap berputar. Selain melalui berbagai program bantuan, menggerakkan UMKM juga dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penyaluran dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) maupun Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Seperti yang dilakukan Bank Mandiri misalnya. Bank berkode saham ‘BMRI’ ini terus berkomitmen menyalurkan dana program percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Total penempatan dana program PEN tahap I dan II yang diterima Bank Mandiri sebesar Rp15 triliun.

Dari jumlah tersebut, target penyaluran hingga akhir 2020 sebesar Rp45 triliun. Dan keseriusan Bank Mandiri dalam menyalurkan kredit program PEN ini sangat terasa. Hal tersebut terlihat dari penyaluran kredit PEN Bank Mandiri Hingga 15 Oktober 2020 sudah mencapai Rp44,88 triliun kepada lebih dari 153 ribu nasabah.

Menurut Plt Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi, dana program PEN merupakan salah satu upaya penting untuk memulihkan perekonomian. Untuk itu, Bank Mandiri bersama bank Himbara lainsangat mendukung program ini agar ekonomi kembali pulih bergerak kembali ke arah yang lebih baik.

Bank Mandiri, lanjut Hery, fokus menyalurkan dana PEN kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Penyaluran dana PEN untuk pelaku UMKM mencapai Rp23,56 triliun atau sebesar 52% dari total dana PEN yang disalurkan oleh Bank Mandiri.

Penyaluran tersebut juga dilakukan ke berbagai sektor antara lain sektor pendukung industri Pertanian, FMCG (Fast Moving Consumer Goods), Jasa, Perdagangan dan sektor lainnya yang terdampak Covid-19 termasuk sektor padat karya agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja. Hery mengungkapkan, penyerapan permodalan untuk UMKM diperlukan guna mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional seperti saat ini.

Selain kredit program PEN, Bank Mandiri juga gencar menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sejak pertama kali KUR digulirkan sampai dengan 30 September 2020, bank yang genap berusia 22 tahun pada 2 Oktober ini, telah menyalurkan Rp105,64 triliun. Penyaluran itu pun telah menggerakkan bisnis lebih dari 1,7 juta debitur pelaku UMKM.

Khusus untuk tahun 2020, sampai akhir September lalu Bank Mandiri sudah menyalurkan KUR sebesar Rp14,74 triliun. Penyaluran tersebut ditujukan untuk sektor-sektor produktif sehingga mampu mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional.

Hery menyebutkan, penyaluran KUR ke sektor produksi mencapai 60,53% dari total penyaluran atau senilai lebih dari Rp8,9 triliun. Dari jumlah tersebut, sektor Pertanian menyumbang 28,43%, sektor Perikanan 2,37%, sektor Industri Pengolahan 8,75%, Sektor Pertambangan 0,04% dan sektor Jasa Produksi menyumbang 20,94%.

“Penyaluran KUR Bank Mandiri diberikan kepada 175.140 debitur pelaku usaha mikro. Ke depan, kami akan mengoptimalkan seluruh jaringan Bank Mandiri dan layanan digital berupa platform Mandiri Pintar untuk penyaluran KUR, serta melakukan kegiatan edukasi dan pendampingan sehingga usaha pelaku UMKM penerima KUR Bank Mandiri dapat terus berkembang,” ujarnya.

Bank Mandiri juga berkolaborasi dengan mitra platform digital seperti e-commerce dan platform lainnya untuk memperluas akses pelaku usaha mikro dalam memperoleh permodalan. Pasalnya, kolaborasi ini dapat mengoptimalkan penyaluran kredit ke sektor UMKM.

“Kami meyakini langkah ini mampu memperkuat peran UMKM sebagai salah satu pilar ekonomi Indonesia, serta menjadikan Bank Mandiri sebagai sahabat bagi UMKM di Tanah Air,” tutur Hery. (Tom)

Credit: Source link