Penjagaan di Mako Brimob Depok pasca terjadinya kerusuhan tahanan
Depok – Negosiasi yang dilakukan kepolisian untuk membebaskan sandera teroris di Rutan Mako Brimob, Depok Jawa Barat telah berhasil membebaskan satu sandera Bripka Iwan Sarjana dini hari tadi.
“Negosiasi. Mereka minta makanan, maka kita bujuk mereka mau membebaskan dulu,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018).
Sekitar 29 jam Bripka Iwan disandera. Kontak fisik membuat Bripka Iwan mengalami sejumlah luka. Termasuk luka-luka di wajah. “Kondisinya luka-luka, luka lebam-lebam di muka dan beberapa bagian tubuhnya,” tutur dia.
Untuk perawatan lebih lanjut, Bripka Iwan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara R Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. “Sekarang dibawa ke Rumah Sakit Polri untuk dirawat selanjutnya,” kata Setyo.
Namun, Setyo enggan merinci saat disinggung apakah masih ada pihak yang disandera. Setyo hanya menyebut negosiasi-negosiasi lain masih dilakukan.
“Itu sandera polisi yang saya bebaskan dulu. Saya tidak mengatakan begitu (apakah ada sandera lain). Saya tidak akan mengatakan itu karena itu masih harus dirahasiakan,” imbuh dia.
Sejauh ini, situasi kondusif, meski napi teroris masih menguasai sebagian Mako Brimob. Negoisasi masih terus dilakukan lantaran merka masih menguasi sejumlah senjata.
“Sementara kondusif terkendali, tapi negosiasi yang lain masih kita lakukan karena sejumlah senjata masih ada di dalam. Kalau senjata ini kan dia di dalam masih rawan. Dan banyak hal kita lakukan,” tandas Setyo.
Insiden kericuhan di Rutan Mako Brimob menelan korban jiwa. Lima anggota Polri tewas dalam insiden tersebut. Dikabarkan tiga anggota Polri lainya mengalami luka.
TAGS : Teroris Mako Brimob Polri
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/34108/Teroris-Mako-Brimob-Kelaparan/