Electrek merupakan sebuah situs berita berbasis di Amerika Serikat yang berorientasi pada transisi transportasi berbahan bakar fosil ke transportasi listrik.
Mengutip laman Electrek pada Rabu (3/5), pembangunan Lab Lithium tersebut sejalan dengan keterangan Tesla pada Investor Day yang menyatakan bahwa sebagian besar fokusnya saat ini adalah meningkatkan kapasitas produksinya sepuluh kali pada akhir dekade ini.
Untuk mewujudkannya, pabrikan mobil besutan Elon Musk itu semakin terlibat lebih dalam dalam rantai pasokan baterai.
Baca juga: CATL berpeluang buka pabrik baterai mobil listrik di Thailand
Berdasarkan informasi, lab tersebut tidak terletak di Tesla Gigafactory Nevada, yang sedang diperluas setelah pengumuman pada bulan Januari bahwa Tesla akan memproduksi Semi trucks dan 4680 sel baterai.
Sebaliknya, perusahaan justru membangun apa yang disebut sebagai Tesla Lithium Lab, dengan izin bangunan tertulis “Proyek peningkatan penyewa untuk tujuan fasilitas R&D Manufaktur (Lab Lithium). Lingkup pekerjaan meliputi perbaikan mekanikal, elektrikal, plumbing, dan minor arsitektural untuk mendukung pemasangan alat dan optimalisasi proses”.
Seperti diketahui, Tesla memasuki bisnis lithium dengan cara yang berbeda. Perusahaan itu juga dikabarkan sedang membangun kilang lithium baru di Corpus Christi, Texas.
Baca juga: GM dan Samsung SDI berencana bangun pabrik baterai baru di AS
Fasilitas ini diharapkan menjadi perintis teknik pemrosesan baru untuk mengubah lithium menjadi lithium hidroksida grade baterai.
Secara terpisah, Tesla telah berbicara tentang menambang lithium di Nevada dengan teknik baru, tetapi perusahaan belum banyak membicarakan tentang upaya tersebut sejak pertama kali mengumumkannya pada tahun 2020.
Pada titik ini, masih belum jelas peran apa yang akan dimainkan Tesla Lithium Lab baru ini dalam proyek tersebut.
Baca juga: Tesla bangun pabrik baterai di Shanghai
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link