Dolar AS
Washington, Jurnas.com – Sejumlah mahasiswa di Amerika Serikat (AS) mengaku kesal karena harus membayar biaya kuliah utuh puluhan ribu dolar saat pandemi virus corona baru (Covid-19). Padahal, perkuliahan berjalan via daring atau kelas Zoom.
Dhrumil Shah, yang saat ini menempuh gelar Master di Universitas George Washington merasa tidak adil dengan ketentuan semacam itu. Karenanya, dia menuntut agar perguruan tinggi bertanggung jawab atas uang US$70.000 yang dia keluarkan.
“Kami membayar layanan lain yang ditawarkan kampus yang tidak bisa dinikmati seccara digital,” ungkap Shah dikutip dari Channel News Asia pada Minggu (10/5).
Pria 24 tahun itu mengandalkan pinjaman untuk membayar program dua tahun di ibukota AS. Dalam beberapa hari, ia akan mendapatkan diploma, tetapi tidak akan ada upacara wisuda tradisional.
Shah telah menandatangani satu dari beberapa petisi yang menuntut semacam penggantian biaya sekolah.
“Saya pikir kualitas layanan telah menurun,” terang Shah yang berasal dari Chicago kepada AFP.
Dia mengeluh bahwa pergeseran ke pembelajaran jarak jauh karena kebijakan tinggal di rumah yang berlaku di Washington telah mengakibatkan hilangnya struktur dan pengawasan.
“Ini membuat orang menjadikan pengalaman itu sebagai kegagalan,” kata Shah. Dia mengakui menjadi tidak produktif tanpa pertanggungjawaban kelas secara langsung.
Shah tidak sendirian. Ada banyak mahasiswa lain yang juga menyesalkan pengalaman kuliah konvensional saat ini ditiadakan sementara.
Tidak ada diskusi sore di halaman kampus. Tidak ada kelas di laboratorium berteknologi tinggi. Dan tidak ada perkuliahan malam.
Molly Riddick juga menandatangani petisi menuntut agar sekolahnya, Universitas New York, membuat semacam gerakan untuk memberi kompensasi kepada para siswanya.
“Tidak peduli berapa banyak NYU bersikeras sebaliknya, itu tidak mungkin untuk memberikan pendidikan seni pertunjukan penuh melalui Zoom,” tegas dia.
Beberapa siswa bahkan membawa keluhan mereka ke pengadilan. Di antaranya Adelaide Dixon menuduh University of Miami memberikannya ijazah dengan nilai “dikurangi”, karena adanya kelas Zoom. Dia menggugat sekolah dengan nilai beberapa juta dolar, atas nama sekitar 100 siswa.
Setidaknya 50 perguruan tinggi dan universitas AS telah digugat oleh siswa dengan alasan yang sama.
TAGS : SPP Kuliah Mahasiswa AS Amerika Serikat Covid-19
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/72034/Tetap-Bayar-SPP-Mahal-saat-Pandemi-Mahasiswa-AS-Protes/