Selain itu, kondisi jalan yang licin serta potensi terbentuknya genangan air dapat mengakibatkan aquaplaning. Oleh sebab itu pengemudi sebaiknya menghindari beberapa kesalahan kecil yang dapat berakibat fatal. Berikut tujuh kesalahan kecil yang perlu dihindari, dikutip dari laman Auto2000.
1. Tidak menjaga kondisi ban
Ban merupakan komponen mobil yang sangat penting karena hanya ban yang melakukan kontak langsung dengan jalan. Oleh karenanya, pastikan kondisi ban dengan memeriksa tekanan angin, telapak, alur, dan dinding ban dari potensi aus dan rusak.
2. Tidak memeriksa komponen mobil
Selain ban, masih ada komponen mobil lain yang wajib diperiksa seperti lampu dan wiper, termasuk cairan pembersih kaca. Lampu depan yang tidak berfungsi dengan baik justru mengganggu pandangan. Lampu senja, sein, dan rem yang mati membuat pengguna jalan lain tidak bisa memantau manuver AutoFamily.
Baca juga: Tips aman berkendara di jalanan basah
Baca juga: Tips berkendara aman bersama anak
3. Tidak mengukur kemampuan mobil
Mengemudi mobil di jalan basah akibat hujan tidak bisa disamakan dengan mengemudi dj jalan kering. Sangat dianjurkan untuk mengurangi kecepatan mobil agar lebih mudah memantau kondisi sekitar dan mengendalikan mobil kala melewati genangan air.
4. Tidak menjaga perilaku berkendara
Saat hujan turun, kinerja komponen penting seperti rem dan ban akan menurun drastis. Jangan terpancing emosi dengan melakukan manuver berbahaya seperti memacu mobil atau pindah jalur tiba-tiba. Apalagi bila kondisi jalan macet. Kesabaran dari pengendara akan diuji supaya tetap tenang dan tidak melakukan tindakan yang merugikan banyak pihak.
5. Tidak waspada melewati genangan air
Jaga kewaspadaan dan kurangi kecepatan ketika melalui genangan air. Perhatikan baik-baik dengan mengamati mobil yang ada di depan dan tidak melakukan pengereman mendadak yang bisa membuat mobil hilang kendali.
Cukup angkat kaki dari pedal gas dan jaga jarak aman dengan kendaraan lain di depan. Tidak bermain ponsel atau kegiatan yang mendistraksi fokus juga dapat menjaga kewaspadaan.
6. Menyalakan lampu hazard
Lampu hazard hanya dipakai saat berhenti di kondisi darurat. Misal saat berhenti di bahu jalan tol untuk mengganti ban yang bocor. Cukup nyalakan lampu senja atau fog lamp waktu hujan turun.
Atau jika pandangan terbatas bisa dibantu lampu utama. Lampu hazard justru mengganggu pandangan dan membuat bingung pengguna jalan lain jika digunakan tidak semestinya.
7. Tidak rutin servis berkala
Sederhana saja, servis berkala memastikan seluruh komponen mobil dapat berfungsi optimal, termasuk saat hujan turun. Selain itu, spare parts yang sudah waktunya diganti karena usia pakai, aus atau rusak harus segera diganti dengan yang baru untuk menjaga kinerja mobil.
Baca juga: Tips aman berkendara pada musim hujan
Baca juga: Begini cara agar aman mengendarai mobil di tengah virus corona
Baca juga: Tips berkendara aman saat liburan akhir tahun
Pewarta: KR-CHA
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Credit: Source link