Anggota Komisi III DPR, Erma Suryani Ranik
Jakarta – Maraknya sejumlah kasus penyerangan kepada sejumlah tokoh agama, membuktikan pihak kepolisian lemah dalam mengantisipasi terjadinya tindakan anarkis terhadap pemuka agama.
Anggota Komisi III DPR yang membidangi hukum, Erma Suryani Ranik mengatakan, aparat kepolisian seharusnya bisa lebih sigap dalam mengatasi terjadinya tindakan penyerangan tersebut.
“Saya memantau informasi yang terjadi tentang penyerangan di rumah ibadah. Ini bukti kalau antisipasi dari pihak kepolisian begitu lemah,” kata Erma, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/2).
Hal itu menyikapi maraknya terjadi penyerangan kepada sejumlah tokoh di Jawa Barat dan DI Yogyakarta. Lantas, Erma menyoroti peranan dari intelijen polisi yang menurutnya kurang bisa meredam kejadian kriminal kepada tokoh agama.
“Kepolisian ini kan punya intelijen, kenapa masalah ini enggak bisa diantisipasi. Kita begitu miris, ini saat sedang ibadah di gereja malah diserang dengan senjata. Tolong intelijen bekerja untuk mengantisipasi ini,” harapnya.
Apalagi, kata Erma, menjelang pelaksanaan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, aparat kepolisian harus tanggap dan menjaga agar insiden tersebut tidak kembali terjadi.
“Saya tidak ingin pihak Kepolisian berleha-leha dan lengah, karena saya mencurigai penyerangan ini. Contohnya penyerangan terhadap ustadz yang dilakukan orang gila, kenapa bisa terencana, kenapa ada pola yang begitu berdekatan,” terangnya.
TAGS : Tokoh Agama Polri Komisi III DPR
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/29216/Tokoh-Agama-Diserang-Polri-Dikecam/