Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi memberikan penjelasan terkait persiapan angkutan Lebaran 1440 H/2019 di Jakarta, Jumat (17/5/2019).
Jakarta, Jurnas.com – Tol Trans Sumatera yang membentang dari Lampung hingga Palembang sepanjang 336 kilometer sudah dapat dioperasikan untuk melayani pemudik Lebaran 1440 H/2019.
Meskipun beberapa ruas Tol Trans Sumatera masih dioperasikan secara fungsional alias beroperasi secara terbatas, namun diperkirakan bakal berdampak pada penambahan secara signifikan jumlah pemudik ke Sumatera via darat.
“Kami perkirakan akan terjadi kenaikan pemudik ke Sumatera menggunakan transportasi darat antara 10% hingga 15% dari lebaran tahun sebelumnya,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi di Jakarta, Jumat (17/5/2019).
Menurut Budi, pada mudik Lebaran 2019, Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang sudah operasional akan tersambung dengan ruas Terbanggi Besar hingga ke Palembang yang dibuka fungsional.
Jalur tersebut terdiri dari ruas Bakauheni — Terbanggi Besar yang telah beroperasi penuh sepanjang 140 km. Kemudian 3 ruas yang masih fungsional yaitu ruas Terbanggi Besar — Pematang Panggang sepanjang 99 km, Ruas Pematang Panggang — Kayu Agung sepanjang 87 km dan ruas Kayu Agung — Palembang sepanjang 40 km.
Menghadapi kemungkinan membludaknya jumlah penudik ke Sumatera, pemerintah melakukan berbagai antisipasi, baik dari aspek keamanan maupun rekayasa lalu lintas, dan langkah-langkah lainnya.
“Kami perkirakan penyeberangan Merak-Bakauheni akan sangat penuh. Terutama mulai dari jam 12 malam hingganjam 8 pagi. Penyeberang bisa meningkat antara 200% hingga 300% dibandingkan siang hari,” kata Budi.
Untuk menekan tingginya jumlah penyeberang di malam hari, pemerintah berencana membuat skema pemberian diskon tarif penyeberangan siang hari dan menaikan tarif penyeberangan di malam hari.
“Selain itu ada skema penerapan ganjil genap, meskipun sifatnya imbauan,” ujar Budi.
Terkait aspek keamanan selama perjalan, Budi menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Polda Lampung dan Polda Sumatera Selatan untuk membuat semacam pagar betis sepanjang jalan tol Trans Sumatera.
“Rest area juga menjadi perhatian kami. Sebab rest area di Sumatera berbeda dengan di Jawa. Rest area di Tol Sumatera banyak berdekatan dengan kebun sawit dan karet. Sehingga cukup rawan,” kata Budi.
Antisipasi lainnya adalah mengalihkan pemudik sepeda motor dengan menggunakan kapal laut. Berangkat langsung dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Panjang, Lampung dengan menggunakan kapal bantuan dari TNI AL.
“Dengan upaya seperti ini mudah-mudahan tidak terjadi penumpukan pemudik di pelabuhan penyeberangan dan mudik lebaran jadi lancar, aman, dan nyaman,” tutup Budi.
TAGS : Tol Trans Sumatera Ditjen Hubdat Kemenhub
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin