Kabar yang masih simpang siur ini tapi diyakini akan menjadi kenyataan, lantaran di pasar AS dimana tren truk dan SUV kian melejit, Toyota Land Cruiser telah gagal memecahkan penjualan 4.000 unit setahun di negara tersebut sejak 2006.
Lebih lanjut, General Manager Ed Martin Toyota di Indianapolis, Eric Sarjeant, mengklaim bahwa Land Cruiser 200-Series akan segera ditarik dari Amerika Serikat. Berita itu kemudian diunggah di Forum IH8Mud, tempat yang populer bagi pemilik Land Cruiser.
Baca juga: Penjualan Toyota mulai pulih, hampir 90 persen dari tahun lalu
Baca juga: Toyota GR Supra disegarkan jadi lebih bertenaga
Meskipun itu berita buruk bagi penggemar off-road, ini masuk akal dari perspektif bisnis. Toyota sudah menjual truk yang pada dasarnya sama di bawah Lexus LX, dan harganya jauh lebih tinggi jika opsi bertambah. Terlepas dari biaya tambahan ini, LX menjual lebih banyak daripada Land Cruiser yang diakui masih mahal setiap tahun.
Masih belum jelas apakah truk tersebut akan terus dijual di pasar seperti Australia, Asia, dan Timur Tengah, di mana kendaraan tersebut dijual dalam volume yang jauh lebih tinggi daripada AS.
Misalnya, Land Cruiser hanya menjual 3.222 unit di AS pada tahun 2018 tetapi terjual 42.267 unit pada tahun yang sama di Australia.
Terlepas dari naluri bisnis yang sehat untuk mengakhiri penjualan truk di AS, cukup disayangkan karena Toyota Land Cruiser telah ada terus menerus di AS selama lebih dari setengah abad.
Dikatakan bahwa LX bertenaga enam-silinder-turbocharged akan hadir, tetapi masih belum konfirmasi resmi tentang itu. Toyota masih belum memberikan komentar lebih lanjut.
Baca juga: Toyota ubah Hino XL jadi truk listrik
Baca juga: Toyota, Hitachi, JR East buat kereta hybrid hidrogen
Baca juga: Toyota akan kembangkan truk listrik untuk pasar Amerika Utara
Pewarta: A087
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Credit: Source link