Menurut Toyota, hal ini dikarenakan pabriknya akan melanjutkan tingkat produksi menyusul penurunan tajam karena pandemi COVID-19.
Perusahaan berencana untuk memproduksi sekitar 2.300 lebih banyak mobil dan truk daripada rencana awal sekitar 230.000, menurut perhitungan Reuters.
Produksi kendaraan di produsen mobil nomor dua dunia itu pulih di dalam dan luar negeri sejak produksi global turun lebih dari setengah tahun ke tahun pada bulan April dan Mei, ketika pabrik ditutup untuk mencegah penyebaran virus corona baru.
Toyota menolak mengomentari rencana produksi global untuk bulan depan, tetapi perusahaan memperkirakan penjualan global akan turun 15 persen pada kuartal Juli-September dari tahun lalu, dan 5 persen lebih rendah pada Oktober-Desember.
Pada awal 2021, penjualan diharapkan akan 5 persen lebih tinggi pada tahun ini.
Toyota berencana menjual 7,2 juta kendaraan di tahun ini hingga Maret, turun 20 persen dari tahun lalu.
Baca juga: All New Toyota Urban Cruiser siap dipesan mulai 22 Agustus 2020
Baca juga: TAM: Orang masih ingin beli kendaraan meski di tengah pandemi
Baca juga: Toyota rilis Sienta Welcab dengan kursi penumpang otomatis
Pewarta: A087
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
Credit: Source link