JawaPos.com – Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat. Hal itu seiring meningkatnya berbelanja daring masyarakat, perluasan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.
Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai transaksi uang elektronik tumbuh 35,25 persen year-on-year (YoY) mencapai Rp 32 triliun per Mei 2022. Sementara itu, digital banking terkerek 20,82 persen YoY menjadi Rp 3.766,7 triliun.
“Pertumbuhan dana mengendap atau float uang elektronik 23 persen YoY menjadi Rp 9,8 triliun,” kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam analisis uang beredar Selasa (28/6).
Di sisi lain, pembayaran menggunakan kartu ATM, debit, dan kartu kredit mengalami kenaikan nilai transaksi sebesar 5,43 persen YoY menjadi Rp 630,9 triliun. “Untuk mendorong inovasi sistem pembayaran, Bank Indonesia akan terus memastikan implementasi Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP). Khususnya penyedia jasa pembayaran (PJP) first mover dapat berjalan dengan lancar,” jelasnya.
Sementara itu, Bank Mandiri berkomitmen mendorong pengembangan digitalisasi untuk memenuhi seluruh kebutuhan transaksi nasabah. SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi optimistis akselerasi pertumbuhan ekonomi digital semakin masif ke depan.
Sebab, penduduk Indonesia didominasi generasi melek teknologi informasi. Generasi Z sebanyak 27,94 persen dari total populasi. Plus, milenial sebanyak 25,87 persen dari total populasi.
Credit: Source link