JawaPos.com – Transportasi merupakan wajah dari majunya sebuah negara. Maka dari itu, saat ini Indonesia terus meningkatkan kapasitas pemanfaatan energi berbasis listrik, salah satunya melalui moda transportasi kereta api.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan kereta api, khususnya kereta rel listrik (KRL) adalah angkutan massal yang wajib untuk diwujudkan penambahannya. Pasalnya, dengan meningkatkan jumlah kereta api listrik, kemacetan pun akan berkurang.
“KRL itu ramah lingkungan. Jadi Kemenhub memberikan effort untuk membangun KRL. Angkutan massal adalah angkutan masa depan yang menjadi suatu format dari kota untuk tidak macet dan ramah lingkungan,” ungkapnya dalam diskusi daring Merdeka Bertransportasi dikutip, Jumat (27/8).
Salah satu langkah untuk mewujudkannya adalah dengan mengoperasikan layanan KRL Yogyakarta-Solo Balapan yang sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 1 Februari lalu. Dari itu, sejumlah stasiun yang dulunya berhenti beroperasi pun kembali diaktifkan.
Pertama adalah Stasiun Gowok, lalu Stasiun Delanggu dengan 816 penumpang. Kemudian, Stasiun Ceper dan Stasiun Srowot. “Kita harus bangga dengan Jogja-Solo dan kita harus memanfaatkannya dengan baik,” kata Menhub.
Direktur Utama Kereta Api Indonesia (Dirut KAI) Didiek Hartantyo menambahkan, dengan beroperasinya transportasi massal berbasis listrik ini, tentunya akan memudahkan masyarakat dalam beraktivitas. Bahkan, juga mengurangi volume polusi di udara.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Saifan Zaking
Credit: Source link