JawaPos.com – Pasar penjualan produk fesyen muslim di tanah air semakin maju. Fesyen muslim menjadi penggerak utama untuk mendukung pengembangan ekosistem halal value chain.
Rasa optimisme itu terungkap dalam event Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF). Memasuki tahun kedelapan, penyelenggaraan ISEF merupakan konsistensi upaya Bank Indonesia, KNEKS, dan seluruh instansi terkait dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (EKSyar) nasional.
Tema tahun ini adalah Magnifying Halal Industries Through Food and Fashion Markets for Economic Recovery, ISEF 2021 diadakan pada tanggal 25-30 Oktober 2021. Penyelenggaraan ISEF 2021 secara hybrid menjadi kegiatan ekonomi syariah internasional.
“Indonesia ditargetkan sebagai pusat industri halal global melalui produk fashion muslim yang merupakan komoditi potensial untuk pasar internasional. Sebagai bentuk inklusivitas strategi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, kami mengharapkan kita dapat bersama-sama berpartisipasi aktif dalam memajukan sektor fesyen muslim tanah air,” papar Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Diana Yumanita, dalam pidatonya, Senin (18/10).
Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) kembali bersinergi menyelenggarakan Sustainable Muslim Fashion sebagai rangkaian acara ISEF 2021. Hal itu dilakukan dalam mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dan halal produk dunia membutuhkan berbagai upaya promosi terpadu secara strategis dan konsisten.
National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma menjelaskan, fashion muslim juga mendukung sosialisasi konsep sustainable fashion sebagai gaya hidup baru di era new normal. Prinsip sustainable fashion sejalan dengan prinsip thayyiban (kebaikan) yang merupakan bagian dari gaya hidup halal.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link