Presiden AS, Donald Trump
Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu Presiden China, Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Minggu (2/7). Hal itu menanggapi program nuklir Korea Utara dan kelebihan kapasitas di pasar baja.
Perundingan tersebut berlanjut menjelang pertemuan yang akan diadakannya dengan kedua pemimpin di sela-sela KTT G20 di Hamburg, Jerman, pada (7/7) hingga (8/7) di mana praktik perdagangan akan menjadi agenda utama.
Trump menjanjikan garis keras dalam perdagangan selama kampanyenya. Ia menetapkan kuota baru atau tarif impor baja untuk alasan keamanan nasional dan rencana untuk mendiskusikan keprihatinannya di G20.
Trump bertemu dengan Xi pada April di Florida, menyatakanan kesediaannya bekerja sama dengan China dalam masalah perdagangan, namun ingin melihat Beijing menggunakan pengaruh ekonominya untuk memaksa Korut mengurangi program rudal nuklir dan balistiknya yang merupakan ancaman bagi AS dan sekutunya, Korsel dan Jepang.
Trump frustrasi lantaran China belum berbuat banyak untuk menekan Pyongyang, sementara, ia telah mempertimbangkan untuk terus bergerak maju dalam aksi perdagangan.
Trump juga meminta tanggapan yang pasti terhadap Korut setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Jumat (30/6) di Washington.
Korea Utara dan Selatan yang kaya dan demokratis secara teknis masih berperang karena konflik 1950-53 mereka berakhir dengan sebuah gencatan senjata, bukan sebuah perjanjian damai. Pyongyang membela program persenjataannya jika diperlukan untuk melawan permusuhan A.S. dan secara teratur mengancam untuk menghancurkan Amerika Serikat.
TAGS : Jepang China Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/18279/-Trum-Geram-Gegara-Over-Supply-Baja/