Presiden Amerika, Donald Trump (Foto: AFP / Saul Loeb)
Seoul – Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis memperingatkan Korea Utara atas respon militer besar-besaran terhadap penggunaan senjata nuklir karena ketegangan tetap memanas menjelang kunjungan Donald Trump ke Korea Selatan.
Pyongyang dalam beberapa bulan terakhir memicu alarm global saat melakukan uji coba nuklir keenam dan rudal uji coba yang mampu mencapai daratan Amerika Serikat. Kemudian, perang kata-kata penguasa muda Trump dan Utara Kim Jong-Un mewarnai ketegangan tersebut.
Mattis, dalam kunjungan kenegaraannya ke Seoul meminta agar diplomasi tetap menjadi opsi utama. Namun, ia menekankan diplomasinya akan paling efektif bila didukung oleh kekuatan militer yang kredibel.
“Jangan salah, serangan ke Amerika Serikat atau sekutunya akan dikalahkan,” kata Mattis pada konferensi pers bersama dengan rekannya dari Korea Selatan Song Young-Moo.
“Setiap penggunaan senjata nuklir oleh Korea Utara akan disambut dengan respon militer yang besar, efektif dan luar biasa,” kata Mattis, menambahkan bahwa Washington “tidak menerima nuklir Korea Utara.”
“Saya tidak bisa membayangkan sebuah kondisi di mana Amerika Serikat akan menerima Korea Utara dengan tenaga nuklir,” katanya dilansir AFP, Sabtu (28/10)
Mattis belum menentukan ambang aktivitas senjata nuklir yang akan memicu respons militer. Menteri Luar Negeri Pyongyang Ri Yong-Ho mengatakan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB bulan, lalu bahwa negaranya dapat menguji bom nuklir di Pasifik.
Namun Mattis mengatakan Pyongyang seharusnya tidak memiliki ilusi, dengan mengatakan negara yang terisolasi itu secara militer memaksa Amerika Serikat dan Korea Selatan sekutu penting Washington menjadi tuan rumah 28.500 tentara Amerika Serikat.
Perjalanan Mattis ke Asia menjelang kunjungan presiden pertama Trump ke Korea Selatan bulan depan sebagai bagian dari tur Asia-nya yang juga mencakup Jepang, China, Vietnam dan Filipina.
Semua mata tertuju pada pesan Trump ke Utara dan Kim, yang mengatakan hanya satu hal yang akan berhasil di Korea Utara memicu adanya potensi konflik di semenanjung korea. Namun Mattis berulang kali menekankan sebuah solusi diplomatik untuk mengurangi ketegangan selama perjalanannya ke Asia minggu ini, dengan mengatakan Washington tidak terburu-buru berperang dan tujuannya bukan untuk perang.
Beberapa penasihat Trump mengatakan opsi militer Amerika Serikat terbatas saat Pyongyang bisa meluncurkan serangan artileri di ibukota Korea Selatan, Seoul hanya sekitar 50 kilometer dari perbatasan dan menampung 10 juta orang.
TAGS : Korea Utara Amerika Serikat Korea Selatan
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/23930/Trump-Mau-ke-Asia-Korut-Belum-Beri-Sinyal-Diplomasi/