Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Foto: Via Daily Start/Getty Images)
Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa dia merestui Korea Utara dan Korea Selatan untuk berunding mengakhiri perang mereka yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
“Mereka memiliki restu saya untuk berunding mengakhiri perang,” kata Trump di resort Mar-a-Lago, tempat pertemuannya dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Selasa (17/04).
Sekutu diperkirakan akan membahas sejumlah masalah bilateral dan regional, termasuk permasalahan Utara dan Selatan dan persiapan pertemuan antara Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang kemungkinan akan digelar pada Mei.
Trump mengatakan, pertemuan itu “mungkin” akan berlangsung pada awal Juni atau sebelumnya.
“Kami tidak tahu, tapi kami akan lihat apa yang terjadi. Mungkin pertemuan itu akan terjadi dan mungkin saja tidak. Mudah-mudahan pertemuan itu sukses,” ujar Trump.
Trump mengkonfirmasi bahwa pejabat AS dan Korea Utara telah terlibat dalam perundingan tingkat tinggi secara langsung, meskipun kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik formal. Saat ini mereka sedang mempertimbangkan lima lokasi untuk pertemuan bilateral bersejarah tersebut.
Jika pertemuan itu terjadi, maka itu akan menjadi tatap muka pertama antara presiden AS dan pemimpin Korea Utara.
Konflik dalam perang Korea yang dimulai sejak tahun 1950, berakhir tiga tahun kemudian dengan gencatan senjata bukan perjanjian perdamaian resmi antara keduanya, yang secara teknis berarti perang tersebut tidak pernah berakhir.
Harian Munhwa Ilbo melaporkan, Korea Utara dan Selatan mempertimbangkan untuk mengakhiri konflik secara resmi dan akan membuat pengumuman dalam pertemuan bersama yang rencananya akan berlangsung pekan depan.
Mengenai hubungan Korea yang membaik, Trump mengatakan bahwa kedua negara itu “tidak akan merundingkan apa pun” tanpa keterlibatannya. (aa)
TAGS : Trump Amerika Korsel Korut
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/32693/Trump-Restui-Korsel-dan-Korut-Akhiri-Perang/