JawaPos.com – Memasuki bulan Ramadan, harga-harga komoditas bahan pangan menunjukkan tren kenaikan. Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus memantau pergerakan harga serta memastikan ketersediaan stok bahan pokok di lapangan.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan menjelaskan, berdasar pemantauan Kemendag di sistem pemantauan pasar dan kebutuhan pokok, disusun mitigasi pada beberapa kebutuhan pokok. Pertama, untuk komoditas kedelai, harga cenderung tinggi mengikuti harga internasional. Mengingat 95 persen kebutuhan kedelai nasional dipenuhi dari impor.
”Maka, untuk mitigasi harga dan ketersediaan kedelai, Kemendag menugaskan Bulog untuk menjalankan program bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai di tingkat perajin tempe tahu,” terang Oke.
Komoditas selanjutnya yang menjadi perhatian adalah telur dan daging ayam ras. Kemendag menugaskan Perum Bulog menyediakan jagung pakan ternak sebanyak 50.000 ton. ”Langkah ini guna membantu pemenuhan kebutuhan peternak layer, khususnya skala mikro dan kecil,” tambahnya.
Untuk harga gula, berdasar pantauan saat ini berada di kisaran Rp 14.500 per kg atau naik 2,84 persen dibandingkan bulan lalu. Harga tersebut naik 11,54 persen jika dibandingkan dengan periode Lebaran tahun lalu. ”Kenaikan harga gula disebabkan oleh kenaikan harga raw sugar impor hingga mencapai Rp 10.436 per kilogram,” bebernya.
Sementara untuk harga cabai, Oke mencatat adanya kenaikan jika dibandingkan bulan lalu. Kenaikan itu akibat curah hujan tinggi sepanjang Februari sampai awal Maret. ”Kami perkirakan pada saat Ramadan pasokan telah kembali optimal,” urainya.
Editor : Ilham Safutra
Reporter : agf/dee/c9/fal
Credit: Source link