JawaPos.com – Sekitar 16.770 pulau di Indonesia, lebih dari 300 etnik atau suku bangsa, dengan lebih dari 700 bahasa, Indonesia patut berbangga bahwa dengan keragaman tersebut, bangsa ini bersatu menjadi sebuah negara yang besar. Indonesia ibarat salad dalam satu bowl, semua berbaur namun kita melihat ujud asli masing-masing.
Di antara kekayaan budaya tersebut, kita mengenal batik, dari batik Solo, Jogya, Cirebon, Pekalongan, hingga batik dari daerah lain, dengan kekhasan batik dari masing-masing daerah tersebut. Batik yang merupakan perpaduan keahlian, ketekunan, dan kreativitas seni manusia adalah identitas bangsa Indonesia.
Pada tahun 2009, UNESCO mengakui Batik sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau Warisan Budaya tak Benda. Oleh sebab itu, pelibatan para generasi muda dalam menjaga keberadaan batik adalah kunci pelestarian warisan budaya.
Universitas Indonesia (UI) mendesain program pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru pada tahun 2022 dengan menerapkan siklus triangle sebagai metode dalam proses pembelajaran kegiatan awal mahasiswa baru, yaitu ”Menjangkau, Merajut, dan Merawat”.
Mengangkat tema “Satu Karena Beda”, diharapkan mahasiswa baru dapat membangun kesadaran persatuan dalam bingkai perbedaan sebagaimana tercermin dalam nilai-nilai Pancasila, sehingga tumbuh kesadaran di kalangan mahasiswa baru UI untuk menjangkau perbedaan, merajut keberagaman, kemudian pada ujungnya mampu merawat berbagai perbedaan yang ada di negeri kita tercinta ini. Tema ini dipilih karena UI adalah sebuah miniatur Indonesia, terdiri dari berbagai macam ras, budaya, bahasa, dan agama.
Kegiatan mencanting batik tersebut dipilih agar mahasiswa baru memiliki kesadaran dan kebanggaan terhadap kekayaan budaya bangsa. Diharapkan mahasiswa UI memiliki kompetensi dan intelektualitas global, serta menjadi manusia Indonesia seutuhnya.
Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, dimana salah satu targetnya adalah mempromosikan dan menjaga warisan budaya dunia dan warisan alam dunia.
Mahasiswa UI juga belajar mengembangkan batik, baik dari segi motif, teknik pembuatan, yang diharapkan ke depannya para generasi muda tersebut yang memiliki jiwa wirausaha dapat mempromosikan batik, sehingga mampu menembus pasar dunia yang berdampak pada pertumbuhan budaya maupun ekonomi Indonesia.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Credit: Source link