Menjajaki lantai pertama, pengunjung disambut oleh deretan mobil teranyar keluaran pabrikan Hyundai.
Dengan penataan ruangan yang futuristik ditunjang dengan pencahayaan menarik, pengunjung dengan mudah terpesona terhadap barisan mobil kelas sedan maupun SUV seperti Electrified G80, Electrified GV70, GV80 hingga G90 yang hadir di sana.
Mobil listrik G80 dari Genesis (Electrified G80) adalah mobil resmi para petinggi negara yang akan berpartisipasi di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November 2022 nanti.
Masih ada juga mobil jenis Avante, Nexo yang berbahan bakar hidrogen, hingga truk XCIENT berjejer rapi di “show room” tersebut. Pengunjung dipersilakan mencoba semua jenis mobil yang dipamerkan, tapi tentu bukan mengendarai di dalam studio.
Untuk memudahkan pengunjung memahami seluk beluk studio seluas sekitar 9.266 meter persegi tersebut, Hyundai menyediakan pemandu (bila memesan tur untuk kelompok) yang dapat berbicara dalam bahasa Korea maupun Inggris.
Menginjak ke lantai kedua, pengunjung diajak merasakan suasana “Di dalam mobil” (Into the Car) yaitu bagaimana Hyundai mengolah besi menjadi mobil jadi.
Bijih besi sebagai bahan baku pembuat mobil Hyundai ada yang didatangkan dari Australia dan Brazil. Bijih besi tersebut dibedakan untuk besi rangka dalam dan rangka luar mobil.
Selanjutnya pengunjung akan menyaksikan empat kegiatan manufaktur pembuatan mobil yaitu proses mencetak (stamping), mengelas (welding), mengecat (painting) dan menyatukan (asssembling) yang dilakukan oleh robot. Satu mobil Hyundai dibuat hanya dalam waktu 20 jam.
Baca juga: Hyundai Motorstudio sajikan pengalaman virtual di metaverse Zepeto
Baca juga: Kolaborasi pemerintah dan industri dalam wujudkan P3DN sektor otomotif
Baca juga: Hyundai kucurkan Rp146 triliun untuk pengembangan EV dan robotika
Di bagian selanjutnya, pengunjung diajak untuk melihat fungsi dan kekuatan kantong udara (airbag) Hyundai.
Terdapat 90 kantong udara yang menempel di tembok ruangan seperti panel. Pengunjung bisa menekan kantong udara tersebut hingga merasakan kantong mengempis lalu mengembung kembali lengkap dengan suara angin yang keluar, musik hingga pencahayaan.
Ada juga simulasi cara kerja kantong udara bekerja saat kecelakaan terjadi. Bila hal tersebut kurang jelas, pada bagian selanjutnya, pengunjung dapat melihat animasi tentang penerapan teknologi tinggi Hyundai untuk mencegah kecelakaan terjadi.
Pada bagian berikutnya, pengunjung ditunjukkan cara kerja mobil bertenaga hidrogen yang tidak menghasilkan polusi sama sekali. Pengunjung dapat menyentuh panel-panel di atas meja sehingga sedikit paham mengenai teknologi pengolahan gas buang mobil yang diklaim dapat menjadi air siap minum.
Hyundai diketahui telah memasarkan mobil bertenaga hidrogen pertama yakni Nexo dan sudah terjual sebanyak 8.206 unit di Korea Selatan per November 2021. Nexo disebut dapat mengurangi karbon dioksida (CO2) sebesar 111,2 kg dibandingkan dengan mobil bertenaga bensin serupa pada jarak yang sama.
Baca juga: Hyundai akan investasi Rp81 triliun bangun EV dan pabrik baterai di AS
Baca juga: Hyundai IONIQ 5 dipesan 1.700 unit dalam sebulan sejak diluncurkan
Investasi Hyundai terhadap mobil ramah lingkungan sudah dimulai pada 2018 dengan pengumuman Hyundai Motor Group akan menginvestasikan 7,6 triliun won (6,4 miliar dolar AS) untuk fasilitas produksi mobil hidrogen, penelitian dan pengembangan hingga tahun 2030.
Berdasarkan rencana itu, grup tersebut berencana untuk memproduksi setidaknya 500 ribu kendaraan hidrogen pada 2030. Hyundai berencana memproduksi sekitar 130 ribu mobil bertenaga hidrogen setiap tahunnya mulai 2025.
Setelah itu, Hyundai Motor Co ingin menghapus kendaraan berbahan bakar fosil secara bertahap mulai pada 2040 hingga akhirnya netral karbon pada 2045.
Untuk memperlihatkan kendaraan masa depan (future vehicle), Hyundai membawa pengunjung menaiki “mobil” dengan tempat duduk yang dapat berputar dan meja sentuh. Dari dalam mobil, penumpang bisa melihat prakiraan cuaca, membeli barang yang diinginkan, memesan makanan sesuai selera hanya dengan sentuhan.
“Mobil ini rencananya akan dipasarkan pada 2030,” kata pemandu.
Pada bagian selanjutnya, elemen kecanggihan teknologi “hyper connected” Hyundai ditunjukkan dengan barisan tongkat bersinar yang digantung dan mampu mencegah benturan. Tongkat-tongkat itu akan bergerak sendiri saat ada orang yang lewat di antara barisan tongkat itu.
Kemudian pengunjung dibawa ke instalasi yang menghibur yaitu di bagian “Design Space” yang terdiri atas 1.411 tongkat alumunium.
Ribuan batang alumunium itu bergerak bersamaan sesuai film berdurasi 4 menit yang ditampilkan di 56 monitor. Tongkat-tongkat meliuk-liuk menirukan bentuk bahan organik mobil kemudian mengalir membentuk mobil Hyundai.
Perpaduan antara gerak kinetis, video, musik dan cahaya menjadikan Ruang Desain tersebut punya daya tarik yang unik sekaligus menghadirkan teknologi berkualitas tinggi. Tongkat-tongkat itu pun dapat naik turun ketika didekati pengunjung berkat sensor gerak yang berada di dekat lampu atas.
Ruangan berikutnya adalah bagian yang paling diminati para pencari adrenalin yaitu teater 4D.
Penonton duduk di kursi yang dilengkapi “safety bar”, mengenakan kacamata 3D dan dibawa untuk mengalami sensasi menjadi pereli Hayden Paddon dan rekannya John Kennar saat berlaga di World Rally Championship di berbagai medan. Serasa naik “roller coaster”, penonton dibawa mengemudikan mobil reli sampai garis finish.
Baca juga: Hyundai akan buat pabrik LNG, sediakan pasokan listrik kurangi emisi
Baca juga: DFSK libatkan minibus listrik Gelora E di KTT G20
Baca juga: Hyundai akan luncurkan SUV Palisade yang ditingkatkan di Korea Selatan
Setelah mencoba menjadi pereli, pengunjung dibawa melihat mobil yang digunakan dalam balapan World Rally Championship yaitu i30 N Nurburging 24h di ruang “N Brand Experience Hall”. Pengunjung pun dapat mencoba jaket yang digunakan para pereli.
Terakhir, pengunjung yang ingin membawa buah tangan dari Hyundai Motorstudio dapat membeli di toko kenang-kenangan, tentu sesuai dengan kemampuang kantong masing-masing. Bila perut sudah merasa lapar, bisa langsung naik ke lantai atas, tempat restoran dengan menu Barat maupun Korea tersedia.
Hyundai Motorstudio Goyang mulai dibangun pada 2012 dan dibuka untuk umum pada 2017. Bangunan tersebut dibangun dengan sistem “Global Dealership Space Identity” (GDSI) sesuai dengan ide dasar Hyundai yaitu fleksibilitas dan mendetail.
Konsep bangunan memadukan tiga elemen desain yaitu lanskap, “vertikal green” dan “shaped sky”. Ruangan demi ruangan pun memberikan kesan sederhana namun luas sehingga pengunjung dapat berkeliaran dengan bebas.
Bangunan yang menyatukan fungsi penjualan, keutamaan merek, taman hiburan otomotif, kantor dan pelayanan ini berupaya menciptakan pengalaman lengkap sekaligus menyatu dari merek Hyundai bagi pengunjung.
Mereka yang ingin berkunjung ke studio tersebut dapat datang pada pukul 10.00 – 19.00 waktu setempat dengan merogoh kocek 10 ribu won (dewasa) dan 5.000 won (anak-anak dan lansia).
Selain di Goyang, Hyundai Motorstudio juga ada di Seoul, Hanam, Busan, Beijing (China) dan Moskow (Rusia).
Hyundai Motorstudio bahkan akan dibuka pada Juni 2022 di lantai 2 Mall Senayan Park dengan luas sekitar 446 meter persegi.
Jadi bila ingin merasakan rangsangan imajinasi ke masa depan –menggunakan mobil Hyundai silakan datang ke studio-studio tersebut.
Baca juga: Woojune Cha jadi bos baru Hyundai Motors Indonesia
Baca juga: Sederet fitur Hyundai Creta yang bikin nyaman perjalanan keluarga
Baca juga: Berapa konsumsi BBM Hyundai Creta?
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Credit: Source link