Presiden Turki Tayyip Erdogan (Foto: Gulftoday)
Bamako – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertekad untuk melanjutkan operasi kontraterorisme hingga semua teroris diberantas dari wilayah Timur Tengah. Pada 20 Januari, Turki melancarkan Operasi Ranting Zaitun untuk mengusir teroris YPG/PKK-Daesh dari Afrin.
Dalam konferensi pers gabungan dengan Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita, di Bamako, Erdogan mengkritik sikap negara-negara barat terhadap terorisme, dan mendesak mereka untuk “lebih sensitif” dalam menanggapi masalah ini.
“Siapapun yang mengasosiasikan kelompok teroris dengan agama atau etnis tertentu berarti masuk ke pusaran permainan teroris,” ujar Erdogan.
Pria yang lahir pada 26 Februari 1954 mengatakan bahwa sasaran utama kelompok teroris Daesh (Islamic State Iraq and Syria, Red), al-Qaeda dan Boko Haram adalah umat Muslim.
Presiden Turki juga membahas soal operasi kontrateror yang sedang berlangsung di wilayah Afrin, barat laut Suriah. Menurut dia, sejauh ini, sebanyak 2.348 teroris telah `ditaklukkan` oleh militer Turki dan Tentara Pembebasan Suriah.
Menurut Staf Militer Turki, operasi kontrateror tersebut bertujuan untuk mewujudkan keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan dan seluruh wilayah Turki, sekaligus melindungi penduduk Suriah dari kekejaman dan penindasan teroris.
Operasi tersebut dilaksanakan di bawah kerangka hak-hak Turki yang berdasar kepada hukum internasional, resolusi Dewan Keamanan PBB, hak pertahanan diri di bawah Piagam PBB, dengan menghormati integritas teritorial Suriah.
Militer dan otoritas Turki menyatakan bahwa sasaran satu-satunya operasi ini adalah teroris, dan keselamatan penduduk menjadi prioritas utamanya. (aa)
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/29960/Turki–Bertekad-Lanjutkan-Operasi-Kontraterorisme/