Presiden Turki Tayyip Erdogan (Foto: Gulftoday)
Berlin – Meninggalkan tanah air bukan pilihan yang hendak dipilih oleh Asli Erdogan. Novelis yang kini tinggal di Jerman itu diasingkankan, pasca ditetapkan oleh pemerintahan Recep Tayyip Erdogan sebagai pihak yang terlibat dalam kudeta 2016.
Bagi Asli, kondisi perpolitikan Turki kini lebih mirip dengan era Nazi di Jerman. Sosok Erdogan, bagaimana pun, telah mengontrol setiap senti kehidupan warganya, dan menyapu setiap perlawanan oposisi.
“Seperti Nazi jerman,” ujar laki-laki 51 tahun itu dilansir dari AFP pada Senin (6/8).
“Saya pikir ini adalah rezim fasis. Bukan Jerman era 1940-an, tapi 1930-an,” tambahnya.
Asli mengatakan, salah satu masalah krusial di Turki ialah tidak adanya sistem peradilan yang dipercaya. Turki, di mata Asli, seperti penjara yang sesak dengan hakim-hakim pro Erdogan, menggantikan hakim-hakim yang tak sesuai dengan keinginan pemerintah.
Asli sendiri termasuk satu di antara lebih dari 70.000 orang yang terperangkap dalam gelombang penangkapan, di bawah keadaan darurat yang ditetapkan setelah kudeta 2016 gagal melawan Erdogan.
Penulis “The City in Crimson Croak” itu ditahan selama 136 hari di atas tautannya ke surat kabar pro-Kurdi, sebelum akhirnya dibebaskan secara tak terduga dengan jaminan.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/38917/Turki-di-Mata-Novelis-Seperti-Era-Nazi-Jerman/