JawaPos.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan tahun 2021 bertengger di zona merah dilevel 6.581,48 dengan turun 0,29 persen atau 19,19 poin. Adapun Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun ini menguat sebesar 10,08 persen.
Sementara, indeks LQ45 turun 4,80 poin atau 0,51 persen ke 931,41, indeks JII turun 3,26 poin atau 0,58 perse ke 563,24, dan indeks IDX30 turun 1,02 poin atau 0,20 persen ke 499,25.
Pelemahan perdagangan saham hari ini disebabkan oleh penurunan beberapa sektor, di antaranya, sektor perindustrian merosot 1,47 persen. Sektor energi terjun 1,46 persen. Sektor transportasi dan logistik turun 1,01 persen. Sektor keuangan turun 0,89 persen. Sektor barang konsumsi primer turun 0,49 persen. Sektor properti dan real estat turun 0,11 persen. Sektor infrastruktur melemah tipis 0,80 poin.
Di akhir tahun ini, hanya ada empat sektor yang menguat hingga tutup pasar. Sektor teknologi melonjak 3,62 persen. Sektor kesehatan menguat 0,68 persen. Sektor barang baku menanjak 0,36 persen. Sektor barang konsums nonprimer naik tipis 0,07 persen.
Adapun volume transaksi bursa mencapai 26,25 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 10,27 triliun. Sebanyak 342 saham turun harga. Ada 209 saham yang menguat dan 130 saham flat.
Seperti diketahui, meski masih diselimuti oleh Covid-19, namun likuiditas perdagangan meningkat signifikan sepanjang 2021, baik dari nilai tumbuh 45 persen, dari sisi frekuensi tumbuh 91 persen, dan dari volume transaksi itu tumbuh 81 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dilihat dari rata-rata nilai transaksi itu saat ini sudah mencapai Rp 13,4 triliun perhari. Diikuti frekuensi transaksi menjadi 1,3 juta transaksi per hari dan volume transaksi menjadi lebih dari 20,6 miliar saham per hari.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link