JawaPos.com – Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, terus melontarkan ungkapan kekesalan terkait indikator tes wawasan kebangsaan (TWK) yang digunakan sebagai syarat alih status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN). Dia menyebut, TWK sengaja digunakan untuk menyingkirkan pegawai yang kritis dan berintegritas.
“TWK alat untuk singkirkan 75 pegawai KPK yang kritis dan berintegritas. Ini upaya terakhir untuk mematikan KPK,” kata Novel dalam keterangannya, Senin (17/5).
Novel menegaskan, 75 pegawai yang tidak lulus menjadi ASN kini sedang melakukan upaya perlawanan. Menurutnya, setiap upaya untuk melemahkan kinerja KPK harus dilawan.
“Alasan utama 75 pegawai protes, karena setiap upaya untuk matikan KPK harus dilawan, dan memberantas korupsi adalah harapan masyarakat,” tegas Novel.
Dia pun menyesalkan terkait penerbitan surat keputusan (SK) penonaktifan pegawai kepada 75 pegawai yang tidak memenuhi syarat menjadi ASN. Pimpinan KPK memberikan SK agar 75 pegawai itu menyerahkan tanggung jawab dan tugasnya kepada atasan masing-masing.
“Ironi, karena ini dilakukan oleh Pimpinan KPK,” sesal Novel.
Editor : Kuswandi
Reporter : Muhammad Ridwan
Credit: Source link