YOGYA, KRJOGJA.com – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Mengah (UMKM) di DIY diminta melakukan inovasi produk sesuai kebutuhan pasar, mengemas atau packaging sesuai kemampuan masyarakat hingga melakukan pemasaran atau promosi secara digital di masa pandemi Covid-19. Selain memberikan perlindungan terhadap produk yang dijual, kemasan produk yang menarik mampu meningkatkan penjualan karena mampu memikat konsumen dan meningkatkan kualitas pengelolaan usaha lebih profesional.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi menyatakan pihaknya memang memberikan pelatihan dan pendampingan perihal pengemasan produk sesuai kebutuhan bagi pelaku UMKM di DIY, khususnya yang tergabung dalam SiBakul Jogja. Kemasan atau packaging sebuah produk ini sangat penting karena akan menjadi daya tarik atau magnet utama bagi konsumen.
“Kita memberikan pemahaman kepada UMKM, kemasan yang sedang diminati atau menjadi tren saat ini beserta keterangan produk bersertifikat halal, tanggal kadaluarsa, izin dan sebagainya. Perlu diketahui, biaya untuk packaging sendiri sangatlah besar karena sebagai branding produk tersebut,” ujarnya di Yogyakarta, Selasa (19/10/2021).
Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Aris Riyanta mengatakan keberlangsungan usaha atau sustainability dan kepercayaan atau trust konsumen atau masyarakat perlu dipelihara dengan sebaik mungkin. Oleh karena itu, pelaku UMKM sudah saatnya mengelola usahanya secara profesional, salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan usahanya adalah kemasan produk.
“Kemasan adalah aktivitas merancang desain kreatif yang akan dipasangkan pada sebuah wadah untuk dijadikan bungkus produk supaya konsumen lebih tertarik untuk membeli produk tersebut,” katanya.
Credit: Source link