Presiden Mali Ibrahim Boubacar
Jakarta, Jurnas.com – Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mengumumkan pengunduran dirinya Selasa malam di televisi pemerintah, beberapa jam setelah tentara pemberontak melepaskan tembakan ke udara di luar rumahnya sebelum menahan dia dan perdana menteri.
Perkembangan dramatis terjadi setelah beberapa bulan demonstrasi rutin yang menyerukan Keita untuk mundur dari kekuasaan tiga tahun sebelum masa jabatan terakhirnya berakhir.
Berbicara di penyiar nasional ORTM sebelum tengah malam, Keita yang tertekan mengenakan masker di tengah pandemi COVID-19 mengatakan pengunduran dirinya efektif segera.
“Saya berharap tidak ada darah yang tertumpah untuk membuat saya tetap berkuasa. Saya telah memutuskan untuk mundur dari kantor,” kata Keita dilansir Globalnews, Rabu (19/08).
Keita, yang terpilih secara demokratis pada 2013 dan terpilih kembali lima tahun kemudian, hanya memiliki sedikit pilihan setelah tentara pemberontak pada hari sebelumnya merebut senjata dari gudang senjata di kota garnisun Kati dan kemudian maju ke ibu kota Bamako.
Tidak ada komentar segera dari pasukan Rabu pagi, yang berasal dari barak militer yang sama di Kati tempat kudeta sebelumnya terjadi lebih dari delapan tahun lalu.
Pergolakan politik terjadi beberapa bulan setelah pemilihan legislatif yang disengketakan, tetapi dukungan Keita juga telah jatuh di tengah kritik terhadap penanganan pemerintahnya terhadap pemberontakan Islam yang telah melanda negara yang pernah dipuji sebagai model demokrasi di wilayah tersebut.
TAGS : Presiden Mali Ibrahim Boubacar
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/77300/Usai-Diserang-Pemberontak-Presiden-Mali-Mengundurkan-Diri/