Keris (Foto: Catawiki)
Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyambut baik usulan Hari Keris Nasional, yang diusung oleh Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara (Senapati Nusantara).
Muhadjir bahkan menyebut sempat dua kali pergi ke Museum Keris Solo, guna meminta Wali Kota Solo melakukan riset tentang berbagai macam logam dan proses produksinya.
“Sebetulnya banyak sekali aspek dari tosan aji yang bisa dikembangkan menjadi sebuah kajian sebagai keunggulan budaya bangsa Indonesia. Saya menyambut baik bila ini akan ditetapkan (Hari Keris Nasional),” kata Mendikbud saat menerima audiensi Senapati Nusantara, di kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (1/10).
Mendikbud bercerita, dulu ayahnya merupakan seorang dalang yang memiliki koleksi tosan aji. Karena itu, tosan aji atau di Jawa disebut wesi aji, bukan hal yang asing bagi mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut.
“Tosan aji atau di Jawa disebut wesi aji, artinya logam mulia ini berkaitan dengan kultur kita yang perlu digali dan dilakukan riset komprehensif. Intinya agar dikembangkan menjadi narasi budaya kekayaan negeri ini dan ini di bawah Kemendikbud,” ujarnya.
Dukungan senada juga datang dari Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Hilmar Farid. Hilmar mendorong Hari Keris Nasional sesuai dengan tanggal pengakuan UNESCO, yakni setiap 25 November.
“Sekarang ini 10 tahun inskripsi UNESCO sejak 4 November 2008 untuk warisan budaya tak benda Indonesia, dan menurut kami gagasan mendorong Hari Keris Nasional ini sangat bagus,” terang Hilmar kepada awak media.
Selain keris, organisasi wayang juga sudah mengajukan penetapan Hari Wayang sesuai dengan tanggal penetapan UNESCO. Hingga kini, proses pengajuan sudah ada di Sekretariat Negara, sembari menunggu penetapan dari presiden.
TAGS : Kebudayaan Keris Kemdikbud
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/41644/Usulan-Hari-Keris-Nasional-Disambut-Positif/