JawaPos.com – Masyarakat mulai yakin kondisi perekonomian dalam negeri akan pulih. Itu tercermin dalam indeks keyakinan konsumen (IKK) Bank Indonesia (BI) selama November. Naik ke level 92,0 dari 79,0 di bulan sebelumnya.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menuturkan, menguatnya keyakinan konsumen didorong ekspektasi aktivitas dan kondisi ekonomi saat ini hingga ke depan. Meningkatnya ekspansi kegiatan usaha, kenaikan penghasilan, dan ketersediaan lapangan kerja enam bulan mendatang.
“Keyakinan konsumen menguat di seluruh kategori tingkat pengeluaran dan kelompok usia responden,” kata Erwin, kemarin.
Secara spasial, lanjut dia, keyakinan konsumen membaik di 17 kota. Kenaikan tertinggi terjadi di Pontianak. Kemudian, disusul Samarinda dan Bandar Lampung.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, kenaikan IKK pada November menjadi indikator yang cukup bagus. Artinya, ada optimisme lagi masyarakat untuk berbelanja. Meski, pemulihannya belum confident alias masih di bawah level 100.
Dia menilai, salah satu faktor pendongkrak keyakinan konsumen adalah perkembangan progres vaksin Covid-19 selama November. “Mulai vaksin Pfizer, Moderna, dan rencana pembelian vaksin dari Sinovac oleh pemerintah itu turut mendorong optimisme,” ucap Bhima kepada Jawa Pos.
Selain itu, juga dipengaruhi distribusi bantuan sosial untuk masyarakat bawah. Meski persentasenya kecil. Karena kontribusi konsumsi masyarakat bawah terhadap total konsumsi nasional hanya 17 persen.
“Jadi kalau masyarakat menengah atas mau belanja lagi, selain diberi inesntif penurunan tarif ppn 10 persen, misal. Penanganan Covid-19 melalui distribusi vaksin harus lebih cepat dan kasus harian ditekan,” urainya.
Sebab, bukan tidak mungkin IKK bulan selanjutnya bisa turun. Meski ada sentimen vaksin, namun kenaikan kasus di awal Desember sangat tinggi. Mencapai 8.369 kasus positif Covid-19 pada 3 Desember lalu.
Ditambah, keputusan pemerintah memangkas cuti akhir tahun. “Nah itu juga bisa menurunkan kembali tingkat keyakinan konsumen untuk belanja dan jalan-jalan, khususnya ke pusat-pusat ritel,” jelas alumnus Universitas Gadjah Mada itu.
Pernyataan senada juga diungkapkan Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede. Keyakinan konsumen akan kembali pada level optimistis bila proses produksi dan pendistribusian vaksin di Indonesia berjalan dengan baik. Sehingga mampu menekan penyebaran Covid-19 di tanah air.
“Dengan demikian, akan mendorong terciptanya herding immnunity dan aktivitas ekonomi yang mengalami pemulihan lebih signifikan lagi,” terangnya.
Secara umum, seluruh komponen IKK pada November cenderung meningkat. Terutama indikator eskpektasi kondisi ekonomi dalam enam bulan mendatang ditopang oleh perkembangan vaksin Covid-19.
“Optimisme vaksinasi tersebut meningkatkan keyakinan bahwa herding immunity akan terjadi sehingga aktivitas perekonomian akan cenderung terus membaik yang imbasnya mendorong pemulihan ekonomi baik dari sisi permintaan dan penawaran, Meski belum normal,” terangnya.
Sementara itu, aktivitas manufaktur yang kembali dalam fase ekspansi mengindikasikan peningkatan kapasitas produksi. Sejalan dengan mulai meningkatnya permintaan. Kenaikan keyakinan konsumen signifikan terjadi pada masyarakat dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta (kelas menengah dan atas).
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Agas Putra Hartanto
Credit: Source link