JawaPos.com – Pengadaan vaksin dan disiplin protokol kesehatan yakni 3M memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer merupakan paket lengkap melawan penularan virus korona atau Covid-19. Pemerintah dan masyarakat perlu bahu membahu mencegah penularan Covid-19 agar tidak meluas dan terkendali.
“Pemerintah terus berupaya untuk menjaga kesehatan masyarakat dan secepatnya mendatangkan vaksin Covid-19. Kendati begitu, menurut pendapat berbagai ahli di bidang kesehatan, masyarakat tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan 3M,” kata ahli Epidemiologi FKM UI, Syahrizal Syarif dalam keterangannya, Rabu (9/12).
Syahrizal menuturkan, pada Mei 2020 mengamati ada 80 persen negara-negara yang wabahnya dalam kondisi terkendali, dan 20 persen fluktuatif. Namun dia tak memungkiri, kondisi wabah fluktuatif menjadi 64 persen, ini artinya bukan hanya di Indonesia, tapi juga dunia sedang fluktuatif.
“Lalu saya kira vaksin-vaksin yang sudah melakukan uji klinik fase III ini merupakan berita baik, karena memberikan harapan agar kita bisa keluar atau paling tidak berada dalam situasi dimana Covid-19 ini tidak jadi masalah bagi kesehatan masyarakat,” ujar Syharizal.
Pernyataan ini pun disambut baik oleh Theodorus Jodimarlo seorang pengusaha travel, yang terdampak secara ekonomi sejak pandemi Covid-19. Dia mendukung pemerintah dalam pengadaan vaksin.
“Saya menyambut baik dengan adanya vaksin, karena dengan adanya vaksin pastinya ekonomi bisa kembali pulih. Kami khususnya di dunia pariwisata sudah cukup menderita hampir lebih dari sembilan bulan lamanya tidak ada pemasukan. Vaksin jadi angin segar bagi kami karena industri pariwisata yang paling pertama terdampak, dan yang paling terakhir sembuh,” ungkap Theodorus.
Selain itu, dalam situasi menunggu vaksin, masyarakat harus tetap perlu untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M. “Karena vaksin ini pasti pemberiannya bertahap, munculnya kekebalan kelompok di masyarakat juga bertahap,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Muhammad Ridwan, ARM
Credit: Source link