JawaPos.com – Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengapresiasi perusahan-perusahaan yang telah mendaftarkan karyawannya untuk mengikuti vaksinasi Gotong Royong. Menurut Menurut Menko Bidang Perekonomian itu, vaksin Gotong Royong ini akan mempercepat vaksinasi warga usia produktif sehingga mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan lebih cepat.
“Ini memberikan sinyal positif bahwa vaksin Gotong Royong sudah dimulai dan memang sudah dilakukan pendaftaran dalam beberapa bulan terakhir. Ini juga untuk mengakselerasi tercapainya herd immunity, dan tentunya vaksin ini menunjukkan korporasi burden sharing dengan pemerintah, di mana produktivitas karyawan ditanggung mereka,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Jumat (21/5).
Program Vaksinasi Gotong Royong yang secara resmi sudah dimulai pada 18 Mei 2021. Program dilakukan perdana bagi pekerja di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kab. Bekasi, Jawa Barat, serta ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Lebih lanjut, tahap awal pelaksanaan vaksinasi gotong royong meliputi Jabodetabek untuk sekitar 220 ribu orang dari berbagai sektor industri, di mana sekitar 420 ribu dosis vaksin sudah terdistribusi.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan sekitar 22.750 perusahaan telah mendaftar vaksin Gotong Royong dengan peserta sebanyak 10 juta orang.
“Angka ini pun terus bertambah. Inisiatif vaksin Gotong Royong ini bertujuan untuk membantu pemerintah mewujudkan herd immunity atau kekebalan kelompok. Dimana pemerintah menargetkan 70 persen dari 181 juta warga Indonesia divaksinasi,” ujar Shinta.
Shinta menjelaskan bahwa sejak vaksin Gotong Royong tiba di Tanah Air, jumlah perusahaan yang melakukan pendaftaran cukup meningkat. “Untuk satu kali suntik ditetapkan harga Rp 500 ribu dengan rinciannya, Rp 375 ribu untuk harga vaksin dan Rp 125 ribu untuk harga penyuntikannya. Harga tersebut masih dalam batasan harapan pengusaha yang ingin berpartisipasi dalam vaksinasi Gotong Royong ini,” jelas Shinta.
Adapun pemerintah telah mencapai komitmen dengan beberapa produsen vaksin untuk pengadaan hingga akhir tahun ini. Antara lain, Sinovac (sampai November 2021) sekitar 147 juta dosis, Novavax (semester kedua) sekitar 50 juta, Covax Gavi (sistem multilateral, sampai Desember 2021) sebanyak 54 juta, dan AstraZeneca (sampai Desember 2021) ditargetkan 20 juta.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Gunawan Wibisono
Credit: Source link