Kedua model tersebut, yang rencananya akan memasuki pasar pada 2026, akan dilengkapi dengan perangkat lunak dan perangkat keras yang canggih, menawarkan pengalaman digital yang intuitif dan terkoneksi serta fungsi mengemudi otomatis yang canggih kepada pelanggan di China.
Menurut perjanjian tersebut, kedua belah pihak telah menandatangani program pengadaan bersama untuk suku cadang dan platform kendaraan bersama. Melalui pengadaan bersama dan penggunaan teknologi inovatif selama fase desain dan rekayasa, waktu pengembangan kedua model kendaraan listrik ini akan berkurang lebih dari 30 persen.
Sebagai pusat pengembangan terbesar Volkswagen di luar Jerman, Volkswagen China Technology Company di Hefei, ibu kota Provinsi Anhui, China timur, berfungsi sebagai penghubung utama untuk memastikan sinergi terbaik dari kedua belah pihak, menurut perjanjian tersebut.
“Di pasar mobil listrik terbesar dengan perkembangan paling pesat di dunia, kecepatan merupakan hal yang fundamental dalam hal memanfaatkan segmen pasar yang menjanjikan. Melalui kemitraan dengan XPeng, kami tidak hanya mempercepat waktu pengembangan tetapi juga meningkatkan efisiensi serta mengoptimalkan struktur biaya. Hal ini meningkatkan daya saing ekonomi secara signifikan dalam lingkungan pasar yang sangat sensitif terhadap harga,” kata Ralf Brandstaetter, chairman sekaligus CEO Volkswagen Group China.
Volkswagen mengumumkan kemitraan dengan XPeng pada Juli 2023 dan menyelesaikan akuisisi saham sebesar 4,99 persen dari total modal saham outstanding dan yang dikeluarkan XPeng pada Desember tahun lalu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024
Credit: Source link