Sementara untuk Juli lalu saja, Volvo mencatatkan penjualan global 54.165 unit mobil, naik 21 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Ini adalah bulan pertumbuhan kesebelas berturut-turut dari tahun ke tahun.
Jajaran model kendaraan listrik yang mereka sebut sebagai Volvo Recharge juga tumbuh baik, kata Volvo di laman resmi mereka, dikutip Minggu.
“Jajaran model Recharge Volvo Cars yang dapat diisi daya, dengan powertrain hybrid sepenuhnya listrik atau plug-in, (penjualannya) hampir dua kali lipat dibandingkan Juli tahun lalu,” kata Volvo.
Baca juga: Volvo laporkan pertumbuhan penjualan 21 persen pada Juli 2023
Model Recharge menyumbang 35 persen dari semua mobil Volvo yang terjual secara global selama sebulan. Pangsa mobil listrik sepenuhnya adalah 10 persen.
Penjualan mereka di Eropa mencapai 20.286 unit, naik 28 persen dibandingkan tahun lalu. Pangsa model Recharge mencapai 56 persen dari seluruh penjualan di wilayah tersebut. Pangsa mobil listrik sepenuhnya mencapai 13 persen.
Penjualan Volvo Cars di Amerika Serikat tumbuh 57 persen menjadi 10.785 unit pada bulan Juli. Jumlah mobil Recharge melonjak 226 persen dibandingkan tahun lalu dan dari semua mobil yang dijual di pasar terbesar kedua Volvo Cars itu, 29 persennya adalah model Recharge.
Namun, penjualan di China hanya mencapai 14.182 unit, turun 8 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Pangsa model Recharge menyumbang 8 persen dari total penjualan di China.
Pada bulan Juli, Volvo XC60 menjadi model terlaris dengan penjualan 18.259 unit (2022: 16.261 unit), diikuti oleh XC40 dengan 14.594 unit (2022: 10.640 unit) dan XC90 sebanyak 8.640 unit (2022: 7.764 unit).
Baca juga: Volvo gabung dengan standar pengisian daya mobil listrik Tesla di AS
Baca juga: Penjualan Grup Volkswagen global meningkat pada Q2 2023
Baca juga: Toyota jadi penjual mobil terbesar di dunia pada Januari-Juni
Pewarta: Suryanto
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link