Wakaf UMKM Disebut Dapat Bangkitkan Perekonomian Indonesia

JawaPos.com – Pemerintah Indonesia saat ini tengah mendorong pergerakan ekonomi ditingkat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal ini pun diharapkan bisa menjadi roda gigi penggerak meningkatnya perekonomian domestik.

Ketua Dewan Pembina Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin pun mengatakan, salah satu sektor yang mampu memulai gerakan ekonomi adalah UMKM. Apalagi jika melalui wakaf.

Wakaf sendiri merupakan bagian dari sedekah yang ditujukan untuk memberikan hartanya untuk kepentingan umat. Melalui peminjaman modal melalui wakaf, ini akan membantu sebagian besar masyarakat, di mana UMKM menyerap tenaga kerja 97 persen.

“Kemiskinan umat tidak akan bisa diatasi kalau tidak punya kekuatan ekonomi, kekuatan korporasi juga harus ada. Jadi kekuatan ekonomi ngga akan bisa dikuasai tanpa kita memiliki korporasi,” terangnya dalam acara Waqf Business Forum Selamatkan Bangsa Dengan Wakaf di Menara 165, Jakarta, Sabtu (29/8).

“Bukan hanya menggalang modal dibagi-bagi, bukan hanya menggalang donasi untuk membantu, tapi hari ini kita harus menggalang sesuatu yang lebih dari infak sedekah biasa yamg besar untuk menuntaskan kemiskinan, modalnya adalah wakaf,” sambung dia.

Menurutnya, masyarakat harus disadarkan akan pentingnya bersedekah melalui wakaf. Melalui penyaluran wakaf kepada UMKM akan menjadi bantuan yang begitu berharga menyelamatkan umat.

“Jika pikiran kita sudah terkontaminasi, peradaban ini sudah sangat remang2. Apa bedanya kemiskinan jaman firaun dan sekarang, sama aja akur. Kalau pemimpin-pemimpin zalim. Saya yakin sekali kematian utama itu bukan bencana alam, tapi kelaparan, kita menjadi paham kenapa nabi sangat suka sedekah memberi makan,” ujar dia.

ACT sebelumnya juga telah meluncurkan program Wakaf Modal Usaha Mikro untuk membantu memberikan pinjaman tanpa dikenakan bunga sepeser pun. Di mana jangka waktu pengembaliannya pun sesuai dengan kesepakatan, bisa 6 bulan ataupun 1 tahun.

Saat ini, wakif perorangan yang berkomitmen untuk wakaf sebanyak 50 ribu. Kemudian, dari korporasi sebesar 375 perusahaan.

“Semoga ini bisa bergerak di semua provinsi secara menyeluruh dan bisa dijalankan di luar. Besar harapan saya mungkin kapan umat ini menguasai korporasi, jika saat ini kuat ada di level UMKM, kapan umat akan bergerak ke lebih tinggi, itu pada saat umat meningkatkan korporasi buka hanya menghimpun harta untuk dirinya, tapi untuk membangun peradaban umat,” ungkapnya.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : Saifan Zaking


Credit: Source link