Tabung gas (Ist)
Jakarta, Jurnas.com – Tabung gas LPG bersubsidi 3 kilogram di Sulawesi Barat sudah seperti barang langka dalam satu bulan terakhir ini. Belum diketahui pasti penyebab kelangkaan pengganti kayu bakar tersebut.
Tak ayal banyak warga yang mengeluh, sebab untuk mendapatkan LPG 3 kg harus berkeliling dari satu pengecer ke pengecer yang lain. Harganya pun melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan, yakni Rp18.000 per tabung.
Warga pun dihadapan dua pilihan, harus mengeluarkan uang dua kali lipat atau kembali menggunakan kayu bakar yang berpolusi.
Irmha, salah satu warga Desa Tibakang, Kecemata Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, terpaksa mengeluarkan uang RpRp40.000 untuk tabung LPG 3 kg setelah putus asa mencari tabung.
“Astagaaa, adikku baru saja membeli tabung 3 kg masa harganya Rp40.000. OMG,” tulis Irmha di akun Facebooknya.
Sejauh ini, Kapolda Sulawesi Barat, Brigjen Pol Baharuddin Djafar, meminta anggota Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menggunakan LPG bersubsidi 3 kilogram untuk mengganti menggunakan LPG 5,5 kilogram dan 12 kilogram.
Menurut aturan pemerintah daerah, penggunaan LPG bersubsidi 3 kilogram hanya diperuntukkan bagi masyarakat pra sejahtera atau yang berpenghasilan maksimal 1,5 juta per bulan.
“Aturan pemerintah, penggunaan LPG 3 kilogram hanya diperuntukkan untuk keluarga pra-sejahtera. Kalau ada anggota Polri atau ASN yang masih menggunakan LPG 3 kilogram, apa tidak malu?,” ujar Kapolda, saat memberikan arahan ke jajarannya, Senin (6/5).
TAGS : Polewali Mandar LPG Subsidi 3 Kg
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/52239/Warga-di-Polewali-Mandar-Beli-LPG-Subsidi-3-Kg-Rp40000/