Bea Cukai Amerika Serikat (Foto: AFP)
New York, Jurnas.com – Lusinan warga keturunan Iran-Amerika dilecehkan dalam proses interogasi yang berlangsung selama berjam-jam di perbatasan Amerika Serikat (AS).
Kelompok advokasi Muslim, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), menyebut telah memberikan bantuan kepada lebih dari 60 pelancong yang ditahan, pasca mereka ditanyai pandangan politik di perbatasan AS dengan Kanada akhir pekan lalu.
Dikutip dari AFP pada Selasa (7/1), banyak dari mereka ditolak masuk ke AS karena kurangnya kapasitas Patroli Perbatasan dan Bea Cukai (CBP) untuk menahan mereka.
Salah seorang warga berusia 24 tahun bernama Crystal, mengungkapkan bahwa dia ditahan dan diinterogasi selama lebih dari 10 jam dengan keluarganya, di Peace Arch Border Crossing Blaine, Washington, sebelum akhirnya dibebaskan Minggu pagi.
Ketika keluarganya bertanya mengapa mereka ditahan, agen CBP berkata, “Ini waktu yang salah untuk kalian.”
“Laporan-laporan ini sangat menyusahkan dan berpotensi merupakan penahanan ilegal terhadap warga Amerika Serikat,” kata Masih Fouladi, direktur eksekutif CAIR wilayah Washington.
“Kami sedang berupaya memverifikasi laporan tentang arahan nasional yang luas untuk menahan warga Iran-Amerika di pelabuhan masuk, sehingga kami dapat memberikan panduan perjalanan yang akurat kepada anggota masyarakat,” lanjut dia.
Namun, pejabat CBP membantah laporan itu, mengatakan bahwa penundaan lama di perbatasan disebabkan oleh peningkatan lalu lintas, mengingat musim liburan dan kekurangan staf untuk memproses wisatawan.
Mereka juga bersikeras bahwa agensi tersebut tidak melakukan diskriminasi berdasarkan agama, ras atau etnis.
TAGS : Iran Amerika Serikat Perbatasan AS
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/65198/Warga-Keturunan-Iran-Dilecehkan-di-Perbatasan-AS/