Seekor Babi menyusui anak anjing
Palu – Beberapa bulan terakhir wabah penyakit hewan menyerang babi peliharaan maupun babi liar di China dan sejumlah negara di dunia. Wabah yang dimaksud adalah African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi Afrika.
Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Fadjar Sumping Tjatur Rasa mengimbau masyarakat dan stakeholder lainnya mewaspadai ASF tersebut.
“Kami meminta masyarakat mewaspadai virus ASF yang menyerang babi China beberapa bulan belakangan,” kata Fadjar melalui pesan singkat WhatsApp ke Redaksi, Kamis (1/11).
Sejak Agustus, terang Fadjar, virus ASF sudah mewabah di Tiongkok, yang merupakan peternak babi terbesar dunia. Virus tersebut menyerang babi dengan cepat dan luas serta mematikan. Berungtungnya, penyakit tersebut tidak menular ke Manusia.
“Virus ini bisa disebabkan babi yang sakit, daging babi, dan produk olahan (daging babi asap). Bukan hanya itu, virus tersebut juga bisa dibawah oleh manusia yang menempel di tubuh, sepatu, baju, tas, atau barang,” terang Fadjar.
Virus yang bisa bertahan hidup hingga burbulan-bulan tersebut belum ditemukan vaksin dan obatnya. Namum virus tersebut bisa dicegah dengan biosecurity.
Untuk mengantisipasi peredaran wabah tersebut masuk ke Indonesia, Kementan pun meminta instansi terkait melakukan sebagai berikut;
1. Sosialisasi pengenalan penyakit kepada Dinas terkait dan Peternak karena penyakit tersebut belum pernah ada di Indonesia sehingga banyak belum tahu karakternya.
2. Perketat biosecurity, deteksi dan surveilans.
3. Menutup pemasukan daging babi dari negara yang sedang ada wabah.
4. Meningkatkan kemampuan laboratorium diagnosa dan deteksi penyakit.
5. Melarang pemberian spill food (makanan sisa dari Kapal, Pesawat, Resto). Atau mewajibkan spill food untuk ditreatment/dipanaskan sebelum dijadikan pakan babi.
6. Melakukan pengamatan di daerah-di daerah tujuan turis dari Tiongkok terutama dari daerah yang sedang ada wabah.
TAGS : African Swine Fever Daging Impor Daging Babi
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/43158/Waspada-Daging-Babi-China-Beredar-di-Indonesia/