Seorang pria mengenakan topeng melintasi jalan di Times Square yang tenang di New York City pada 9 April. (Foto: AP)
New York, Jurnas.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa virus corona baru mungkin tidak akan pernah hilang seluruhnya, dan dunia harus belajar bagaimana hidup dengan virus tersebut.
Ketika beberapa negara di dunia mulai secara bertahap mengurangi pembatasan karantian yang diberlakukan dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona baru, WHO mengatakan pada Rabu (13/5), virus corona mungkin tidak akan pernah dihapus seluruhnya.
Virus ini pertama kali muncul di Wuhan di China akhir tahun lalu dan telah menginfeksi lebih dari 4,2 juta orang dan membunuh hampir 300.000 di seluruh dunia.
“Kami memiliki virus baru yang memasuki populasi manusia untuk pertama kalinya dan oleh karena itu sangat sulit untuk diprediksi kapan kami akan mengatasinya,” kata Direktur kedaruratan WHO, Michael Ryan dalam konferensi pers virtual di Jenewa.
“Virus ini mungkin hanya menjadi virus endemik di komunitas kami dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang. HIV belum hilang – tetapi kita telah sepakat dengan virus ini,” sambungnya.
Lebih dari setengah umat manusia telah dikunci sejak krisis virus corona dimulai. Tetapi WHO memperingatkan tidak ada cara untuk menjamin bahwa pelonggaran pembatasan tidak akan memicu gelombang kedua infeksi.
“Banyak negara ingin keluar dari langkah-langkah yang berbeda,” kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. “Tapi rekomendasi kami tetap waspada di negara mana pun harus pada tingkat setinggi mungkin.”
Ryan menambahkan bahwa ada jalan yang sangat, sangat jauh untuk kembali ke keadaan normal, bersikeras bahwa negara-negara harus tetap berada di jalurnya.
“Ada beberapa pemikiran ajaib yang terjadi bahwa penguncian bekerja dengan sempurna dan bahwa penguncian yang terkunci akan sangat baik. Keduanya penuh dengan bahaya,” kata ahli epidemiologi Irlandia itu.
Ryan juga mengutuk serangan terhadap petugas kesehatan yang terkait dengan pandemi, mengatakan lebih dari 35 “cukup serius” insiden tersebut dicatat pada bulan April saja di 11 negara.
Ia mengatakan serangan itu sering merupakan reaksi berlebihan dari komunitas yang kurang informasi. “COVID-19 membawa yang terbaik dari kita, tetapi juga mengeluarkan yang terburuk,” katanya.
“Orang merasa diberdayakan untuk melampiaskan frustrasinya pada individu yang murni berusaha membantu. Ini adalah tindakan kekerasan dan diskriminasi yang tidak masuk akal yang harus dilawan,” tambahnya.
Tetapi dia bersikeras bahwa dalam menemukan cara untuk menaklukkan virus adalah kesempatan bagi umat manusia untuk mengambil langkah besar ke depan dengan menemukan vaksin dan membuatnya dapat diakses secara luas. “Ini peluang besar bagi dunia,” kata Ryan. (AFP)
TAGS : Virus Corona Badan Kesehatan Dunia Michael Ryan
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/72264/WHO-Dunia-Harus-Belajar-Cara-Hidup-dengan-Corona/