“Sebenarnya Senegal itu sudah ada demand 200 unit,” kata Direktur Utama WIMA, M. Samyarto, di Bogor, Rabu.
Samyarto mengatakan WIMA tidak bisa serta merta langsung memenuhi permintaan tersebut lantaran Senegal menerapkan sistem Completely Knock Down (CKD) atau perakitan di dalam negeri.
Baca juga: GESITS akan hadirkan dua varian baru tahun ini
Untuk itu, kata dia, akan ada tim yang dikirim ke negara Afrika Barat tersebut untuk melakukan perakitan.
“Cuma kita kemarin baru mengirim 32 unit karena kita akan coba juga di sana, karena kan sistemnya juga di sana CKD, jadi kita akan kirim orang di sana untuk assembling juga. Jadi bertahap,” kata dia.
Samyarto mengatakan akan terus berupaya memperluas pemasaran GESITS, tidak hanya di Senegal, tetapi juga di berbagai negara lainnya.
Dia menyebut sudah ada sejumlah negara yang melakukan komunikasi untuk memboyong motor listrik produksi PT WIMA tersebut, antara lain Mesir, Aljazair, dan Australia.
Baca juga: Motor listrik GESITS jadi armada antar paket Lion Parcel
“Ada Mesir, Aljazair, Australia sebenarnya kita juga ada komunikasi. Cuma ya terus terang kita sebenarnya awal tahun ini kita di lokal tetapi kalau ada ekspor yang serius dan lain sebagainya kita juga akan coba lakukan,” pungkas dia.
Diketahui, sebanyak satu kontainer berisi 32 unit motor listrik GESITS telah diekspor ke Senegal. Pelepasan perdana ekspor motor listrik produksi anak bangsa itu dilakukan pada Sabtu (16/10) dan dijadwalkan akan tiba di Senegal pada akhir November 2021.
Ekspor perdana tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan promosi motor listrik GESITS yang dilakukan KBRI Dakar sebelumnya pada 8 Juni 2021 di Promenade de Thiessois, Thiès, Senegal.
Baca juga: Indonesia ekspor motor buatan GESITS ke Senegal
Baca juga: GESITS targetkan penjualan 7.000 unit tahun ini
Baca juga: Motor listrik Gesits hadir di Tokopedia
Pewarta: F017
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021
Credit: Source link