Yenni Wahid (kiri)
Lombok – Direktur Wahid Institute Yenny Wahid memberikan dua masukan dalam sidang komisi rekomendasi Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) di Ponpes Darul Qur`an Bengkel, Lombok Barat, Jum`at (24/11). Kedua pokok pikiran yang menjadi masukan dan nantinya menjadi rekomendasi Munas dan Konbes NU itu mengenai Penguatan Pendidikan Karakter Nasional dan Pancasila.
“Kami memberikan masukan dalam pokok-pokok pikiran yang akan menjadi rekomendasi Munas. Di antaranya, mengenai pendidikan moral dalam kurikulum pendidikan nasional,” ujar Yenny.
Yenny mengatakan, sebagai ormas terbesar tentunya NU mempunyai pandangan-pandangan yang berkontribusi terhadap pembangunan bangsa. “Untuk itu kita mendukung NU memberikan rekomendasinya kepada pemerintah,” tegasnya.
Nahdlatul Ulama (NU), lanjut Yenny, lebih mengutamakan pendidikan karakter anak, karena bagaimanapun pendidikan moral dan karakter mempunyai arti sangat strategis. “Yang kita tanamkan tentunya yang sesuai dengan perspektif dan cara pandang mereka,” imbuhnya.
Terkait masukannya mengenai Pancasila, Yenny merujuk pada pengalamannya saat berkunjung ke sejumlah negara. Menurutnya, dari banyak negara yang di kunjungi, mereka menilai Indonesia mempunyai konsep yang sangat luar biasa, yaitu Pancasila.
“Pancasila mampu memberikan titik temu dalam berbagai perbedaan di dalam masyarakat, titik temu dalam berbagai prinsip-prinsip dan menyatukan kita bangsa Indonesia,” jelasnya.
TAGS : Yenni Wahid Munas NU
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/25332/Yenny-Wahid-Beri-Dua-Masukan-di-Munas-NU/