museum Hagia Shopia
Jakarta, Jurnas.com – Yunani mengutuk keputusan Turki untuk mengubah museum Hagia Sophia di Istanbul menjadi masjid, dengan mengatakan itu akan berdampak tidak hanya pada hubungan antara kedua negara tetapi pada hubungan Turki dengan Uni Eropa.
“Yunani mengutuk keputusan Turki untuk mengubah Hagia Sophia menjadi masjid. Ini adalah pilihan yang menyinggung semua orang yang juga mengakui monumen itu sebagai Situs Warisan Dunia. Dan tentu saja, itu tidak hanya memengaruhi hubungan antara Turki dan Yunani, tetapi juga hubungannya dengan Uni Eropa,” bunyi pernyataan kantor Mitsotakis dilansir Middleeast, Sabtu (11/07).
Sebelumnya, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan bahwa sholat pertama akan diadakan di Hagia Sophia pada 24 Juli, setelah menyatakan monumen kuno itu sekali lagi sebuah masjid menyusul keputusan pengadilan yang mencabut statusnya sebagai museum.
Erdogan mengatakan Hagia Sophia yang berusia hampir 1.500 tahun akan tetap terbuka untuk Muslim, Kristen, dan orang asing, tetapi menambahkan bahwa Turki telah menggunakan hak kedaulatannya untuk mengubahnya menjadi masjid dan akan menafsirkan kritik terhadap langkah itu sebagai serangan terhadap kemerdekaannya.
Mantan menteri luar negeri Yunani Dora Bakoyannis dan saudara perempuan Mitsotakis menulis lewat akun twitternya bahwa Erdogan telah “melintasi Rubicon” dengan keputusannya, secara efektif bergerak sendiri jauh dari dunia Barat.
UNESCO mengatakan, Komite Warisan Dunia akan meninjau status Hagia Sophia dan keputusan Turki menimbulkan pertanyaan tentang dampak pada nilai universal sebagai situs penting yang melampaui batas dan generasi.
TAGS : Pemerintah Yunani Turki Hagia Shopia
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/75253/Yunani-Kutuk-Keputusan-Turki-Ubah-Hagia-Sophia-Menjadi-Masjid/