Sesditjen Dikti Kemdikbud Paristiyanti Nurwardani (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com – Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Sesditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Paristiyanti Nurwardani menyebut 124 ribu mahasiswa di daerah 3T tidak bisa melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19.
Kondisi tersebut disebabkan oleh keterbatasan fasilitas pendukung seperti komputer, laptop, maupun ponsel, juga karena ketiadaan akses internet.
“Mereka mulai Maret sampai sekarang tidak pernah punya PJJ, boro-boro PJJ, internet tidak ada, komputer tidak punya, tidak mungkin (melaksanakan PJJ),” ungkap Paristyanti dalam kegiatan `Rapat Koordinasi bersama Media dalam Upaya Akselerasi Reka Cipta Penanggulangan Covid-19` di Bandung, pada Sabtu (9/8).
Karenanya, lanjut Paris, saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tengah menyiapkan fasilitas Base Transceiver Station (BTS) Mobile engan daya tangkap radius lima kilometer, yang akan ditempatkan di daerah 3T yang sulit dijangkau internet.
Tidak hanya BTS Mobile, untuk memfasilitasi keterbatasan fasilitas gawai, Paristiyanti menyebut pihaknya juga akan menyiapkan Tablet Modeling karya anak bangsa, sebagai solusi menjawab persoalan PJJ.
“Tahun ini sekitar 5.000-15.000 (tablet), mudah-mudahan menjadi jalan keluar agar semester baru nanti untuk melakukan PJJ,” kata Paris.
Lebih lanjut, BTS mobile nantinya diletakkan di atas mobil berbahan bakar biodiesel, yang diharapkan dapat membantu banyak siswa yang kesulitan dalam proses belajar mengajar selama pandemi.
“BTS dan mobil yang dibuat melalui kerja sama industri dan kampus, sepenuhnya didukung oleh Dikti dalam proses pengembangan dan ujicoba prototypenya,” papar Paris.
Sementara itu, Koordinator Tim Kerja Akselerasi Inovasi Ditjen Dikti, Achmad Aditya mengatakan, saat ini terdapat banyak penemuan reka cipta yang dihasilkan oleh perguruan tinggi.
Karena itu, di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti ini, penting untuk mendorong berbagai pihak untuk berkontribusi melalui reka cipta yang dihasilkan, sehingga dapat berdampak luas di masyarakat.
“Kami menilai bahwa ditengah pandemi Covid-19 ini, sangat memungkinkan bagi semua pihak lebih optimal dalam menggagas sebuah reka cipta. Tinggal kedepannya peran Dikti untuk membuat ruang kontribusi dan implementasinya melalui platform rekacipta,” ujar Aditya.
Selanjutnya, Aditya menambahkan bahwa program akselerasi reka cipta ini diharapkan akan berkesinambungan dan berkelanjutan.
Alternatifnya, menurut dia, ialah dengan berkoordinasi lebih intens dengan berbagai pihak terlibat. Begitupun media yang harapannya dapat menopang strategi komunikasi kepada khalayak secara berkesinambungan.
“Kami berharap program ini juga harus dapat berkelanjutan dengan semangat gotong royong, agar dapat membawa kebermanfaatan yang panjang,” tandas Aditya.
TAGS : BTS Mobile Kemdikbud Paristiyanti Nurwardani
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/76729/124-Ribu-Mahasiswa-Tak-Bisa-PJJ-Kemdikbud-Siapkan-BTS-Mobile/