Gedung Kementerian Agama RI (foto: Jurnas)
Jakarta – Sebanyak 18 inovasi hasil penelitian siswa madrasah se-Indonesia akan dipamerkan dalam kegiatan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Madrasah Young Researcher Supercamp 2018 di Bengkulu.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama Ahmad Umar mengatakan, seluruh inovasi tersebut merupakan 623 judul di bidang sosial humaniora (soshum), sains dan teknologi (saintek), dan keagamaan yang masuk ke Kemenag, lalu disaring menjadi 18 judul terpilih.
“Dalam iven ini kita akan menyaksikan 525 peserta mulai dari tingkat madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, hingga madrasah aliyah akan berkompetisi dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM). Di sini pula, kita akan menyaksikan inovasi hasil penelitian paling unggul dari 18 siswa madrasah se-Indonesia,” kata Umar kepada Jurnas.com pada Rabu (26/9).
Umar menuturkan, tujuan penyelenggaran KSM 2018 ini ialah meningkatkan mutu pembelajaran sains di madrasah secara komprehensif dan integratif. Dalam KSM 2018 ini pula, kata dia, Kementerian Agama kembali menegaskan tentang pentingnya integrasi sains dan ilmu keislaman dalam pembelajaran.
“Kami berpandangan selama ini proses integrasi itu masih cenderung berkutat pada level ide dan wacana saja. Integrasi sains dan ilmu keislaman ini tidak cukup sekedar wacana. KSM 2018 yang mengusung tema `Integrasi Sains dan Ilmu Keislaman untuk Mewujudkan Madrasah Hebat Bermartabat` ini merupakan bukti dan realisasi dari wacana tersebut,” ujarnya.
Untuk merealisasikan integrasi sains dan ilmu keislaman, Kementerian Agama mencoba menawarkan konsep integrasi dalam penyusunan soal-soal KSM 2018. Integrasi yang ditawarkan dalam penyusunan soal KSM yang terintegrasi dengan ilmu keislaman meliputi; Pertama, soal sains yang terintegrasi dengan ilmu keislaman dengan menggali konsep-konsep sains yang nantinya akan dituangkan dalam soal yang bersumber dari ayat-ayat Al Qur’an;
Kedua, soal sains dengan menggali konsep serta terapan yang ada dalam Islam semisal tema zakat, falak, dan tema lainnya yang dihubungkan dengan sains. Hal ini dimaksudkan agar siswa tetap mengkaji konsep keislaman dengan sains yang holistik dan integratif.
Ketiga, soal keilmuan sains murni, ini dilakukan sebagai upaya tetap mensejajarkan siswa-siswa madrasah dengan siswa-siswa olimpiade sains di luar sana.
“Dengan demikian, tak berlebihan jika kami menaruh harapan besar kepada para peserta Kompetisi Sains Madrasah Nasional 2018 ini. Kami berharap, dari madrasah tidak hanya lahir ilmuwan dan cendekiawan yang menguasai ilmu keislaman saja, akan tetapi juga ilmuwan dan cendekiawan yang memahami perkembangan sains dan teknologi yang memadai,” tuturnya.
TAGS : Pendidikan Madrasah KSM 2018 KSKK
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/41346/18-Inovasi-Unggul-Siswa-Madrasah-Mejeng-di-KSM-2018/