JawaPos.com — Sinetron Noktah Merah Perkawinan sudah 26 tahun berlalu. Kini versi filmnya dengan judul sama siap hadir di seluruh bioskop tanah air mulai 15 September mendatang.
Film remake ini dikemas secara modern dengan menghadirkan drama cinta segitiga antara Marsha Timothy, Oka Antara, dan Sheila Dara Aisha. Film ini digarap oleh sutradara perempuan bernama Sabrina Rochelle Kalangie. Sementara skenarionya ditulis oleh penulis kenamaan Titien Wattimena.
Sabrina mengatakan, dirinya sangat terbantu dalam proses pengerjaan film Noktah Merah Perkawinan oleh naskah yang dibuat Titien Wattimena dengan sangat baik.Menurutnya, setiap karakter dalam film ini dipikirkan dengan sangat matang saat naskahnya baru dibuat.
“Motivasi karakter dipikirkan banget. Itu yang mendasari kenapa harus ada dialog ini dan ini,” kata Sabrina dalam jumpa pers di bilangan Epicentrum Rasuna Said Jakarta Selatan Kamis (8/9).
Tidak seperti hubungan perselingkuhan lainnya, film ini berusaha adil terhadap semua karakter.Jangan sampai berat sebelah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi sang sutradara untuk terus menjaga keseimbangan tersebut.
Sabrina mengungkapkan salah satu adegan saat Oka Antara marah besar kepada Marsha Timothy sampai mengancam akan menamparnya. Namun bukannya menampar Marsha, ia justru menampar dirinya sendiri.
“Bagian tampar kenapa nggak jadi tampar-tamparan satu sama lain, kita nggak berpikir nanti akan jadi KDRT atau apa. Gilang itu tipikal orang yang menyesal ketika mengucapkan kata tampar. Dia secara psikologis cenderung menyalahkan diri sendiri.Adegan tampar itu, kita tidak pakai dua kamera, cuma 1 kamera. Jadi otomatis ada pengulangan adegan,” tuturnya.
Film Noktah Merah Perkawinan berkisah tentang hubungan Ambar (Marsha Timothy) dan Gilang (Oka Antara) yang mulai memasuki masa-masa kekecewaan atas berbagai hal dalam pernikahan mereka setelah sebelas tahun menikah dan memiliki dua orang anak, Bagas dan Ayu. Apalagi setelah pertengkaran hebat akibat campur tangan kedua orang tua mereka dalam urusan rumah tangga Ambar dan Gilang.
Gilang bekerja sebagai landscape architect, sedangkan Ambar, di sela-sela kesehariannya mengurus rumah dan anak-anak, berusaha menyibukkan diri dan mencari kedamaian dengan mengajar workshop keramik. Dan di sanalah ia berkenalan dengan Yuli (Sheila Dara) yang menjadi salah satu murid di kelasnya.
Hubungan Gilang, Amhar dan Yuli menjadi semakin rumit setelah Gilang mengerjakan project taman milik Kemal (Roy Sungkono), pacar Yuli. Waktu-waktu yang dihabiskan bersama Yuli terasa seperti nafas baru bagi Gilang. Keberadaan Yuli membawa kenyamanan yang sudah lama hilang bagi Gilang, demikian juga sebaliknya.
Yuli sadar betul bahwa dirinya jatuh cinta kepada suami dari Ambar, guru sekaligus wanita yang sangat dikaguminya dan harus berhenti bereaksi terhadap rasa itu, tetapi rasanya begitu sulit.
Di puncak sakit hati dan kekecewaannya, Ambar mempertanyakan apakah pernikahannya memang pantas untuk diselamatkan. Karena cinta saja tidak akan pernah cukup untuk mempertahankan sebuah hubungan.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Abdul Rahman
Credit: Source link