Kerusakan pemukiman warga di Sulawesi Tengah akibat gempa beberapa hari lalu
Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi masih ada 5.000 orang yang hilang akibat gempa bumi dan tsunami yang menerpa wilayah Palu–Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/09) lalu.
BNPB juga menyebutkan bahwa ada pencarian korban yang sedang berlangsung tetapi pemerintah mengatakan akan menghentikan operasi pemulihan pada Kamis (11/10) mendatang.
“Beberapa pencarian terbatas mungkin berlanjut tetapi pencarian skala besar dengan banyak personil dan alat berat akan berhenti pada 11 Oktober mendatang,” tulis BNPB dalam siaran tertulisnya Senin (08/10).
Jumlah korban tewas dalam catatan BNPB berjumlah 1.944 jiwa hingga memasuki sepuluh hari pasca bencana.
Sementara itu, upaya bantuan terus digalakkan pemerintah beserta lembaga-lembaga lainnya. Pemerintah dikabarkan telah mengalokasikan sekitar $37 juta (Rp555 miliar) untuk membantu para korban.
Selain bantuan dalam negeri, Beberapa negara sahabat telah menyampaikan belasungkawa sekaligus bantuan uang, di antaranya Korea Selatan (USD1 juta), China (USD200ribu), Venezuela (USD10 juta), Australia (AUD500 ribu), Jerman (EUR1,5 juta), Uni Eropa (EUR1,5 juta), Vietnam (USD100 ribu), Laos (USD100 ribu), dan Kamboja (USD200 ribu).
Gempa bumi berkekuatan 7,7 SR disertai tsunami melanda Pantai Palu Sulawesi Tengah pada 28 September lalu. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di kedalaman 11 Km dan pada arah 26 km utara Donggala.
TAGS : Gempa Bumi Palu Donggala BNPB
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/41916/5000-Orang-Diperkirakan-Masih-Hilang-Akibat-Gempa/