JawaPos.com – Aktor, sutradara teater, sekaligus penulis naskah Norbertus Riantiarno nyaris berhenti dari aktivitas panggung teater di era 90-an. Padahal dia sudah aktif di teater sejak sejak tahun 1965 saat masih berada di Cirebon.
Rangga, anak Norbertus Riantiarno, menceritakan penyebab sang ayahanda hampir saja menyerah meninggalkan dunia yang sudah melambungkan namanya tersebut. “Beliau hampir berhenti berteater tahun 90-an karena waktu itu dilarang oleh Orde Baru. Tapi ternyata balik lagi ke teater,” kata Rangga kepada JawaPos.com, Jumat (20/1).
Konsistensi pria yang akrab disapa Nano ini serta kecintaannya untuk terus berkarya dalam pementasan teater akhirnya dibuktikan oleh waktu. Sampai akhir hayatnya, dia masih tetap aktif berkarya. Bahkan disaat kondisinya sedang sakit pada penghujung tahun 2022 lalu, Nano masih aktif menyutradarai pertunjukan Roro Jonggrang.
Ketekunan dan konsistenti Nano dalam berkarya menginspirasi Rangga dan keluarga yang lain. “Beliau selalu mengajarkan segala sesuatu harus dengan sungguh sungguh dan gigih,” katanya.
Rangga menyatakan, ada banyak momen kebersamaan dengan almarhum yang sangat berkesan bagi dirinya secara pribadi. Salah satunya, saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar, dia diajak ayahnya ke Amerika untuk menghadiri sebuah undangan di sana. Pengalaman itu sangat berkesan baginya dan tidak terlupakan sampai sekarang.
Sejak Norbertus Riantiarno meninggal dunia, sejumlah seniman dan kalangan publik figur datang ke rumah duka untuk melayat sekaligus mendoakan almarhum.
“Ada Mathias Muchus, Putu Fajar Arcana, Shahnaz Haque, Sujiwo Tejo, Melani Budianta, Eka Budianta. Teman-teman Teater Koma ngumpul semua di sanggar,” jelasnya.
Diketahui, pendiri Teater Koma, Norbertus Riantiarno atau Nano, meninggal dunia tadi pagi. Dia mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 06.58 WIB di rumahnya setelah sempat berjuang melawan penyakit kanker pada paha kiri yang kemudian menyebar ke paru-paru.
Saat ini jenazah Norbertus Riantiarno berada di rumah duka Sanggar Teater Koma yang terletak di jalan Cempaka Raya No. 15, Bintaro, Jakarta Selatan.Prosesi pemakamannya akan dilaksanakan pada Sabtu (21/1) besok di Taman Makam Giri Tama, Tonjong, Bogor.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Abdul Rahman
Credit: Source link