JawaPos.com-PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (kode saham: WSKT) berhasil membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp 20,23 triliun sampai dengan akhir tahun atau per Desember 2022. SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita menjelaskan total kontrak Rp 20,23 triliun tercapai berkat tambahan kontrak baru yang didominasi proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Meliputi, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Proyek Pembangunan Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban Paket 5 di Subang, Jawa Barat dan Pembangunan Prasarana dan Sarana Pelabuhan Perikanan Daeo Majiko SKPT Morotai.
’’Secara tahunan, perolehan NKB 2022 didominasi oleh proyek IKN dengan total nilai kontrak Rp 5,92 Triliun. Perolehan nilai kontrak baru IKN ini sesuai target Perseroan dimana rata- rata tingkat kemenangan/winning rate Waskita di level 25 persen dengan mengikuti lelang proyek IKN sebesar Rp 23,7 triliun pada 2022,” kata Ermy Puspa dalam keterangan tertulis, Jumat (27/1).
Ia menjelaskan, keberhasilan Waskita ini didukung oleh beberapa faktor. Seperti peningkatan value engineering, pengembangan teknologi dan digitalisasi, serta key account khusus pada proyek IKN dengan hadirnya tim adhoc.
Sebelumnya, Kementerian PUPR sendiri telah mengumumkan sebanyak 29 proyek telah terkontrak dari total keseluruhan 34 paket proyek IKN sebesar Rp 44 triliun. Adapun Waskita berhasil memenangkan 6 tender proyek di antaranya, Proyek Jalan Tol IKN Segmen Sp. Tempadung- Jembatan Pulau Balang sebesar Rp 2,2 triliun.
Lalu, Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 sebesar Rp 181 miliar, Proyek Gedung Sekretariat Presiden sebesar Rp 1,3 triliun, Proyek Pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 3 dan 4 sebesar Rp 1,53 triliun, serta Proyek Pembangunan IPAL 1, 2, 3 KIPP sebesar Rp 638 miliar.
Untuk 2023, kata Ermy, Waskita menargetkan kontrak baru proyek IKN sebesar 10-20 persen dari total nilai kontrak sebesar Rp 20,3 triliun yang akan dilelang kementerian PUPR. “Dalam hal ini, Strategi Waskita ke depan dalam menyasar proyek IKN adalah dengan meningkatkan kapabilitas dengan fokus terhadap sumber daya manusia, value engineering, serta pengembangan teknologi dan digitalisasi melalui BIM and green construction,” jelasnya.
Disisi lain, Waskita berkomitmen dalam peningkatan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) & manajemen risiko di setiap lini perusahaan, sehingga dapat memperkuat fundamental Perseroan,” tambah Ermy.
Perlu diketahui, NKB 2022 berasal dari proyek Pemerintah sebesar 63,64 persen, proyek Swasta sebesar 7,86 persen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 7,34 persen dan Pengembangan Bisnis Anak usaha Perseroan sebesar 21,17 persen.
Sementara itu, jika berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas Infrastruktur sebesar 50,34 persen, gedung sebesar 19,82 persen, EPC sebesar 9,45 persen, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,43 persen dan Anak Usaha 12,94 persen.
’’Saat ini Perseroan telah secara selektif mengikuti beberapa tender proyek. Kami berharap tahun ini menjadi awal yang baik untuk Waskita pulih, lebih sehat, serta lebih banyak memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas,” tandasnya. (*)
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link