Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Seoul – Juru bicara partai berkuasa di Korea Utara menuduh Amerika Serikat (AS) bersikap “sangat kasar” dengan sekali lagi mengungkit-ungkit kekhawatiran mereka atas perlakuan Pyongyang terhadap warganya.
Menanggapi juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert yang bulan ini mengatakan semua pelanggar hak asasi manusia Korea Utara akan dituntut bertanggung jawab, artikel yang dirilis harian Rodong Sinmun menyatakan langkah itu “tidak dapat diterima” dan memperingatkan Washington agar lebih berhati-hati.
Itu adalah contoh terbaru kritik terbuka terhadap AS oleh Korea Utara, sejak kedua pihak itu dipastikan akan bertemu dalam pertemuan puncak pemimpin pertama mereka bulan depan, menyusul perbaikan hubungan antar negara pada 2018.
Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan memperjelas rincian perjanjian denuklirisasi antar-Korea pada 27 April ketika bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Singapura pada 12 Juni.
Terlihat tanda-tanda positif pekan lalu ketika Korea Utara membebaskan tiga tahanan asal Amerika, namun masih ada kekhawatiran global mengenai sejarah Pyongyang yang diduga melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk kerap menggunakan metode penyiksaan dan kamp penjara brutal.
Ahli PBB mengenai situasi HAM di Korea Utara, Tomas Ojea Quintana, menyambut baik pembebasan tahanan itu namun bersikeras masih banyak yang harus dilakukan untuk menantang rezim Pyongyang.
“Ketika perbincangan perdamaian semakin maju, kita tidak dapat menghindari penilaian dari keseluruhan sistem penjara di Korea Utara,” kata Quintana dalam sebuah pernyataan.
Isu ini tidak ikut dirundingkan ketika kedua negara Korea baru-baru ini mengadakan pertemuan puncak pertama mereka dalam lebih dari satu dekade.
Namun kedua negara tetangga itu akan melanjutkan dialog mereka Rabu ini, menurut Kementerian Unifikasi Seoul pada Selasa. Delegasi akan bertemu pada Rabu di desa perbatasan antar-Korea di Panmunjom, untuk pertama kalinya sejak tanggal 27 April.
“Melalui perundingan tingkat tinggi antar-Korea, [kami] akan mendesak membangun landasan untuk pembangunan berkelanjutan dan perdamaian abadi dengan mengadakan diskusi mendalam dan melaksanakan Deklarasi Panmunjom,” kata pihak Korea Selatan dalam siaran pers yang dirilis kantor berita Yonhap. (aa)
TAGS : Korea Utara Amerika Serikat HAM
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/34478/Korut-Kecam-AS-Ungkit-Sejarah-HAM/