Kurangi Emisi Karbon, AMMAN Bangun PLTGU

Kurangi Emisi Karbon, AMMAN Bangun PLTGU

JawaPos.com — PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) mulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berkapasitas 450 MW (gross) di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Pengembangan fasilitas ini bertujuan menopang kegiatan operasional perusahaan yang meliputi penambangan, pengolahan, hingga operasional smelter yang saat ini sedang dibangun.

“AMMAN menggunakan turbin gas paling efisien serta teknologi mutakhir untuk low-NOx burner, demi memastikan perusahaan kami mematuhi pedoman emisi lingkungan yang paling ketat, seperti standar Eropa atau IFC/World Bank,” jelas Presiden Direktur AMMAN, Rachmat Makkasau dalam keterangannya, Sabtu(4/3).

Melalui inisiatif ini, AMMAN yang mengoperasikan tambang Batu Hijau, salah satu tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia ini akan menjadi salah satu perusahaan pertama di Nusa Tenggara Barat yang melakukan transisi ke energi yang lebih bersih dengan emisi karbon yang lebih rendah.

Tembaga merupakan salah satu komoditas paling penting untuk transisi dunia menuju energi hijau.

PLTGU yang dibangun akan menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara dengan kapasitas 120 MW, yang saat ini menyuplai listrik untuk operasional AMMAN.

PLTGU AMMAN dirancang dengan konfigurasi dua blok, yang terdiri atas tiga generator turbin gas, tiga generator uap pemulihan panas dan satu turbin uap. Efisiensi termal PLTGU ini akan menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara untuk pembangkit listrik industri.

Sebelumnya, pada Juni 2022 lalu AMMAN telah mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (Solar PV power plant) terbesar di Indonesia saat ini untuk operasional pertambangan, dengan kapasitas 26,8 Megawatt peak. Transformasi menuju energi bersih ini dilakukan sebagai bagian dari praktik pertambangan yang baik atau good mining practice.

“Melalui investasi di pembangkit listrik energi bersih, kami berharap industri pertambangan turut mengambil bagian dalam menahan laju perubahan iklim, serta ancaman terhadap keanekaragaman hayati, sembari mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas Rachmat.

Editor : Mohamad Nur Asikin


Credit: Source link

Related Articles