INSTANBUL, BALIPOST.com – India didesak oleh China agar bertemu guna menyelesaikan perselisihan seputar wartawan kedua negara yang bekerja timbal balik di kedua negara itu.
Sembari menyerukan “resolusi bersama” dalam perselisihan visa yang melibatkan jurnalis China dan India, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin mengungkapkan dalam beberapa tahun terakhir, India memperlakukan media massa China secara tidak adil dan diskriminatif.
Wang menanggapi laporan bahwa China menolak memperbarui visa dua jurnalis India terakhir yang berbasis di China, dengan menunjuk langkah serupa yang diambil India terhadap dua wartawan yang bekerja di India untuk media pemerintah China.
Salah satu reporter India meninggalkan China pada Senin karena visanya telah habis, sedangkan yang lainnya akan pergi setelah visanya habis akhir bulan ini.
“Kami berharap India terus mengeluarkan visa bagi jurnalis China dan mencabut larangan yang tidak masuk akal serta menciptakan keadaan positif bagi pertukaran media,” kata Wang kepada reporter di Beijing, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (13/6).
Beijing dan New Delhi berbalas tuduhan telah menolak visa jurnalis mereka yang ditempatkan di kedua negara itu.
Kontroversi ini dipicu saat China dan India mengalami kebuntuan dalam soal garis de facto yang memisahkan China dan India di wilayah Ladakh di bagian Jammu dan Kashmir yang disengketakan sejak Mei 2020. Garis perbatasan ini lazim disebut Line of Actual Control (LAC). Pada Juni 2020, paling sedikit 20 warga India dan empat tentara China tewas setelah bentrok di perbatasan. (Kmb/Balipost)
Credit: Source link